We have 85 guests and no members online
Oleh: Kanaka Sarahswati
Baru-baru ini Indonesia kembali terima lonjakan kasus positif Covid 19. Melambungnya grafik pasien positf Covid 19 ini menyebabkan pemerintah harus kembali menerapkan PKM. PPKM ini dilakukan dengan harapan dapat mengurangi interaksi fisik dan sosial masyarakat. Sehingga akan dapat pula meredam peningkatan kasus inveksi virus dan penyebaran virus Corona khususnya di daerah zona merah. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dilaksanakan mulai tanggal 3 Juni hingga 20 Juni mendatang.
Ada 16 aturan yang diterapkan dalam PPKM Darurat ini untuk mencapai target penurunan Covid hingga kurang dari 10.000 per hari. Aturan tersebut khususnya diterapkan di Pulau Jawa dan Bali.
Adanya aturan tersebut tentunya memberi batasan besar bagi kegiatan masyarakat. Memang itulah tujuan PPKM ini agar meminimalisir interaksi sosial langsung dan mengurangi jumlah kerumunan. Sehingga orang yang memiliki gejala akan tetap di rumah dan penyebaran atau penularan pun dapat ditekan juga. Namun demikian, apakah PPKM ini benar-benar efektif untuk menurunkan grafik positif Covid Indonesia. Efektif atau tidaknya program ini sangat bergantung pada tangan masyarakat. Karena yang menerapkan dan implementasi dari PPKM bukan hanya tugas pemerintah tapi juga masyarakat. Dukungan masyarakat sangat mempengaruhi efektifitas aturan PPKM yang berlaku.
Setelah mengetahui lonjakan kasus sampai pemerintah harus menerapkan PPKM kita sebagai masyarakat hendaknya bekerja sama dengan pemerintah dalam menangani hal ini. Untuk pemerintah sepatutnya mempertegas pemberlakuan PKM dan tak hanya sekedar mengeluarkan aturan saja. Tapi mempertegas pelaksanaannya. Tindakan ini dilakukan untuk kepentingan dan kesehatan kita bersama. Jadi hendaknya kita juga harus sadar efektifitas PPKM darurat ini ada di tangan kita yang mengimplementasikannya. Apa yang harusnya kita lakukan selama PPKM untuk mengurangi penyebaran Covid 19?
- Taatilah protokol kesehatan yang berlaku seperti menggunakan masker dan mencuci tanggan.
Protokol kesehatan adalah hal terpenting untuk mencegah penularan virus Cororna. Terapkanlah senantiasa protokol kesehatan yang berlaku. Gunakanlah masker saat keluar rumah. Pakai masker dengan benar, jangan hanya menggantungnya di telinga atau diturunkan ke dagu. Tutuplah seluruh bagian hidjng dan bibir dengan masker. Selain itu juga tetaplah mencuci tangan ataupun menggunakan hand sanitazer.
- Hindari kerumunan atau jangan membuat kerumunan.
Kerumunan masyarakat patutnya diminimalisir bahkan dihindari dalam keadaan seperti iini. Kafena kerumunan dapat menimbulkan kontak fisik yang mempermudah penyebaran Covid 19.
- Tunda dulu keinginan jalan-jalan atau bepergian ke luar rumah.
Di situasi pandemi ini, tundalah keinginan kalian untuk bepergian keluar rumah. Contohnya jalan-jalan ke mal apalagi tur ke luar kota. Hal ini juga agar pandemi segera meredan dan kalian bisa bepergian tanpa khawatir tertular Covid 19 lagi.
- Usahakan untuk tidak mencari makan di luar.
Karena aturan PPKM ini, tempat makan dilarang menerima terlalu banyak tamu. Bahkan ada aturan untuk hanya boleh melakukan layanan take away. Oleh karena itu usahakanlah tidak mencari makan di luar rumah.
- Jaga kondisi tubuh dan kesehatan lingkungan.
Selain menaati aturan yang berlaku kita juga harus tetap menjaga daya tahan tubuh dan juga lingkungan sekitar. Mengapa? Tentu saja agar virus tidak dengan mudah menyerang tubuh kita dan masuk ke lingkungan sekitar.