We have 179 guests and no members online
Sinar samar menusuk kalbu
Sukma menderu berebut asa
Celoteh naif tinggalkan dusta
Sesak
Semesta terbelenggu berjuta sandiwara
Sinar samar menusuk kalbu
Sukma menderu berebut asa
Celoteh naif tinggalkan dusta
Sesak
Semesta terbelenggu berjuta sandiwara
Sinar matahari masuk ke kamarku, menandakan hari sudah siang. Mataku yang setengah terbuka, kembali terpejam dan akhirnya aku kembali tertidur hingga tiga puluh menit lamanya.
Rintik hujan beradu di buntu malam
Langkah tertatih tak berbekas
Terbujur kaku di beku udara
Tersesat menyeru pinta
Hening tanpa desing
Hingga dirimu hadir seolah takdir
Membalut luka nan kasat mata
Sakit
Dari hunusan jarum keji malapetaka
Nikmat itu tidak sebanding dengan sakitku
Ketika itu memori kelam mulai terbayang
Dengan langkah galau
Kususuri jalan kenangan
We have 179 guests and no members online