Karya : Ni Wayan Kusuma Putri
Di bawah terik sinar matahari terlihat seorang gadis yang asyik membaca bukunya. Dari kejauhan dia terlihat tenang bahkan tidak terganggu dengan panasnya sinar matahari. Satu per satu halaman dia baca, bahkan seolah-olah dia menikmatinya begitu saja. Teman-temannya menganggap dirinya aneh, karena tak seorang pun di sekolahnya yang suka membaca buku. Mereka semua hanya mengandalkan kunci jawaban yang entah jawabannya benar atau salah.
Gadis yang dijuluki kutu buku itu sangatlah cantik dan lembut. Dia juga ramah kepada semua orang walaupun terkadang teman-temannya sendiri menjauhi dirinya, akan tetapi dia tetap tersenyum meskipun tahu itu menyakitkan.
Hari ini jam istirahat berlangsung sedikit lebih lama dikarenakan guru-guru sedang mengadakan rapat bersama. Bukannya ke kantin, gadis itu memilih pergi ke perpustakaan. Dia berjalan menelusuri rak-rak yang ada di sana. Langkahnya berhenti ketika dia melihat salah satu buku yang tampaknya sangat menarik untuk dia baca. Buku itu sangat berdebu dan terlihat sangat kuno. Dia sangat heran, mengapa hanya buku ini yang berdebu? Buku di sebelahnya saja masih bagus dan terawat dengan baik.
Dia mengambil buku itu dan membacanya. Tak lama kemudian dia merasa aneh dengan buku itu dan betapa mengejutkannya ketika dia hendak menutup buku, buku itu justru memberi perlawanan seakan-akan ingin gadis itu terus membacanya. Gadis itu terlihat sangat panik dan menjatuhkan buku itu. Ketika hendak pergi, tubuhnya terasa ditarik dan dia masuk ke dalam buku itu.
Gadis itu melihat di sekelilingnya. Pikirnya, tempat apa ini? Semua barang-barang di sini melayang kecuali dirinya. Tempat yang begitu indah dan unik. Namun tetap saja tempat ini sangat aneh. Semua yang ada di sini dibuat seperti buku. Uniknya di setiap barang juga terdapat sebuah tulisan, kita dibuat seolah-olah sedang membaca buku padahal nyatanya tidak. Gadis itu terus berjalan sambil memandangi barang-barang yang dia lihat.
Sudah berjalan cukup lama dan akhirnya dia menemukan sebuah rumah besar lebih tepatnya sebuah istana. Dia segera pergi kesana dan mulai memanggil orang-orang yang ada di dalam istana tersebut.
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi, apa ada orang di dalam?" kata gadis itu. Namun sama sekali tidak terdengar sautan dari dalam.
Tok... Tok.. Tok..
"Apa ada orang di dalam?!" Gadis itu memanggilnya sekali lagi. Kali ini dia sedikit berteriak berharap jika ada orang yang mendengar panggilannya.
Namun tetap saja, tidak ada yang menjawabnya. Dia memutuskan untuk memasuki istana itu. Istana yang begitu besar dan megah, dindingnya dipenuhi dengan buku-buku yang melayang. Aroma buku dapat tercium dengan jelas.
Dia berjalan, dan lanjut menelusuri istana itu. Tiba-tiba cahaya putih datang mengelilingi tubuhnya, gadis itu sempat melawan namun tak lama cahaya putih itu berubah menjadi seorang perempuan yang mengenakan mahkota di atas kepalanya. Dapat diduga dialah pemilik istana itu. Perempuan itu lama memandangi dirinya lalu bertanya
"Siapa kamu? Kamu bukanlah orang sini. Pakaian kamu sangat aneh, apa yang kamu inginkan disini?" tanya perempuan itu.
"Aku.. Aku hanya gadis biasa yang tiba-tiba datang ke sini karena sebuah buku. Aku mohon biarkan aku pulang ke rumah." mohon gadis kecil itu.
"Buku? Ada banyak buku di luar sana, buku apa yang kau maksud?" tanya perempuan itu terkejut.
"Aku menemukan buku yang sangat kuno dan penuh dengan debu. Isinya sangat aneh, aku bahkan tidak mengerti maksud buku itu. Buku itulah yang membuatku berada di sini," kata gadis itu dengan jujur.
Perlahan perempuan itu mendekat ke arahnya. Gadis itu sedikit merasa takut, takut jika ada sesuatu yang terjadi kepadanya. Namun ternyata dugaannya salah, perempuan itu justru mengatakan selamat datang kepada dirinya. Gadis itu heran dan tidak mengerti maksud dari perempuan bermahkota itu.
"Bisakah kau jelaskan kepadaku, apa maksud dari semua ini?" tanya sang gadis.
"Tidak sembarang orang yang bisa membaca buku itu. Ternyata kamu dipilih oleh buku itu sendiri dan diberi ijin untuk memasuki dunia ini." Jawab perempuan itu sambil tersenyum
"Apa itu berarti, aku bisa tinggal dan membaca semua buku-buku disini?"
"Tentu kamu bisa melakukan apapun yang kamu mau disini. Tapi ingatlah jangan beritahu siapapun mengenai dunia ini. Jika tidak dunia ini bisa saja hancur dan akan membawa pengaruh buruk terhadap dirimu sendiri," jelas perempuan itu.
"Baiklah aku mengerti sekarang dan akan aku ingat ucapanmu."
Dengan perasaan senang, gadis itu mulai memilih buku yang akan dia baca. Dia pasti akan sering mengunjungi dunia ini. Dia sangat berterima kasih kepada buku kuno itu, berkatnya dia bisa berada di sini dan menikmati semua buku yang ada. Dia juga bisa kembali ke dunia aslinya dengan mengucapkan mantra yang diberikan oleh pemilik istana ini. Betapa beruntungnya gadis itu.