Judul: The Trauma Code: Heroes On Call
Genre: Drama medis, aksi, dan komedi ringan
Jumlah episode: 8
Durasi: 47-55 menit per episode
Negara: Korea Selatan
Sutradara: Kim Joo-hyun
Pemeran utama: Ju Ji-hoon, Choo Young-woo, Yoon Kyung-ho, Ha Young
Tahun rilis: 2025
Adaptasi: Web novel Severe Trauma Center: Golden Hour karya Hansanleega
Serial The Trauma Code: Heroes on Call mengisahkan seorang dokter bernama Baek Kang-hyuk (diperankan oleh Ju Ji-hoon), seorang ahli bedah trauma yang dikenal jenius namun arogan. Ia pernah bertugas di zona perang, menghadapi situasi penyelamatan yang ekstrem dan penuh tekanan. Setelah kembali ke Korea Selatan, ia ditugaskan untuk membangun dan memperbaiki sistem trauma center di sebuah rumah sakit universitas yang kekurangan tenaga medis, peralatan, dan dukungan dana.
Di tempat barunya, Baek Kang-hyuk bertemu dengan dokter muda bernama Yang Jae-won (diperankan oleh Choo Young-woo), suster Cheon Jang-mi (diperankan oleh Ha Young), dan dokter anestesi Park Kyung-won (diperankan oleh Yoon Kyung-ho). Bersama-sama mereka berjuang menghadapi berbagai kasus gawat darurat: kecelakaan lalu lintas besar, operasi berisiko tinggi, hingga perlawanan terhadap sistem birokrasi rumah sakit yang lamban dan lebih mementingkan reputasi daripada nyawa pasien.
Salah satu kekuatan utama The Trauma Code terletak pada tempo ceritanya yang cepat dan menegangkan. Setiap episode dipenuhi dengan adegan darurat medis yang mendebarkan, mulai dari kecelakaan besar, tindakan resusitasi, hingga operasi kritis dalam situasi darurat. Penonton seolah diajak ikut merasakan ketegangan di ruang trauma center.
Selain itu, serial ini menawarkan kombinasi antara drama medis dan aksi, sesuatu yang jarang muncul di K-drama bertema kedokteran. Banyak adegan penyelamatan ekstrem di luar rumah sakit, termasuk misi udara menggunakan helikopter, yang membuatnya terasa lebih sinematik dan berenergi tinggi dibandingkan drama medis konvensional.
Chemistry antar tokoh juga menjadi daya tarik tersendiri. Hubungan mentor-murid antara Baek Kang-hyuk dan Yang Jae-won terasa hidup, menggambarkan benturan antara pengalaman dan idealisme. Humor ringan dari perawat dan staf medis turut memberi jeda emosional di tengah ketegangan yang terus meningkat.
Dari sisi teknis, kualitas sinematografi dan efek visual tergolong memukau. Adegan operasi dibuat realistis dengan pencahayaan, suara monitor jantung, dan suasana darurat yang menegangkan. Sutradara berhasil menjaga keseimbangan antara drama emosional dan ketegangan aksi tanpa terasa berlebihan di sebagian besar episode.
Meski menghibur, The Trauma Code juga mendapat kritik karena kurang realistis secara medis. Beberapa adegan terasa terlalu “fantastis”, seperti dokter yang melakukan penyelamatan ekstrem sendirian atau adegan aksi berlebihan yang lebih menyerupai film laga daripada drama rumah sakit. Bagi penonton yang mencari akurasi medis, hal ini bisa terasa mengganggu.
Selain itu, dengan hanya delapan episode, pengembangan karakter terasa terbatas. Beberapa tokoh pendukung kurang dieksplorasi secara mendalam, padahal memiliki potensi cerita menarik. Beberapa konflik juga tampak diselesaikan terlalu cepat, seolah dikejar waktu produksi.
Karakter utama, Baek Kang-hyuk, meskipun karismatik, kadang tampak terlalu sempurna dan sulit didekati secara emosional. Arogansinya memang bagian dari karakter, tetapi bagi sebagian penonton, hal itu membuatnya sulit untuk sepenuhnya disukai. (KSS)