Masa pandemi Covid-19 tak ayal membuat orang-orang merasa jenuh. Berdiam diri di rumah selama berbulan-bulan terasa begitu membosankan. Keadaan ini membuat para remaja memilih untuk mengisi waktu dengan bermain layangan.
Kebijakan pemerintah untuk menjauhi kerumunan membuat para remaja memutar otak bagaimana caranya agar tidak bosan selama pandemi. Berbagai hobi dan kegiatan dilakukan untuk mengurangi rasa jenuh saat harus diam di rumah. Keadaan saat ini dengan angin yang mendukung membuat beberapa remaja berinisiatif untuk bermain layangan. Bahkan sebelum pandemi melanda pun para remaja memang gemar bermain layangan hanya saja intensitasnya tak sebesar saat pandemi sekarang. Seperti yang diungkapkan oleh Made Sandy Widhi Raharja (17) "Sebelum masa pandemi intensitas bermain layangan saya bisa dikatakan normal sesuai musimnya (Mei-September) dikarenakan hanya dilakukan saat liburan sekolah. Pada masa sesudah pandemi intensitas saya bermain layangan meningkat lebih tinggi dari tahun sebelumnya, mungkin akibat dari program dirumah aja. Sehingga hobi ini bisa saya jalankan karena ada waktu luang."
Rupanya bukan anak-anak saja yang bermain layangan, bahkan orang tua pun ikut bermain layangan bersama anaknya untuk menghilangkan rasa jenuh. "Dulu kita sering berkumpul saat bermain layangan. Namun sekarang semua dilakukan di rumah masing-masing. Orang tua di rumah pun ikut bermain layangan bersama saya," tutur I Gede Ngurah Arya Wira Putra (17). Mereka memilih layangan sebagai salah satu hobi di kala pandemi saat ini tentu dengan beragam alasan. Salah satunya adalah kesenangan yang dirasakan, seperti halnya yang diungkapkan Sandy "Selain mengasyikan, kegiatan ini lebih pada kesenangan hati karena sebenernya layangan adalah seni yang diabadikan di udara, maka dari itu bagi penghobi layangan hal ini merupakan penghibur di kala merasa bosan atau jenuh." Tak hanya itu, terdapat pula remaja yang menyadari manfaat bermain layangan dari sisi kesehatan. "Karena memang hobi, terus bisa berjemur aja sih apalagi pandemi gini katanya harus berjemur hehe. Alasan utamanya lebih mudah mendapatkan bahan-bahan di dekat rumah saya," kata Arya.
Menjalankan hobi tentunya boleh-boleh saja, namun memperhatikan protokol kesehatan di masa pandemi ini menjadi syarat utama yang harus diperhatikan. "Iya saya bermain kadang bersama tetangga, protokol kesehatan sudah pasti. Selalu menggunakan masker. Apalagi saya main berdua saja, yang megang satu yang narik satu, jadi secara tidak langsung udah social distancing hehe," ungkap Arya siswa yang menyukai seni itu. Sedangkan, I Kadek Widiarthawan mengaku bahwa "Saya tidak bermain layangan bersama teman melainkan bersama keluarga, karena saat bersama teman bisa saja lupa untuk menjaga jarak. Jika bersama keluarga akan lebih aman karena kita memang sudah tinggal serumah."
Lantas bagaimana tanggapan orang tua terkait anak mereka yang memiliki hobi bermain layangan kala pandemi ini? "Saya biasa-biasa saja jika anak saya suka bermain layangan yang penting tidak bermain layangan di lapangan dan tidak bersama dengan teman. Karena pasti mereka akan lupa dengan protokol kesehatan dan berkumpul-kumpul. Kalaupun nanti anak bepergian keluar rumah untuk menaikkan layangan ingat jaga jarak, memakai masker, dan selalu bawa hand sanitizer kemana-mana," ujar I Made Sugiartha. Memang tak masalah jika ingin tetap menjalani hobi di kala pandemi namun protokol kesehatan dan keselamatan harus tetap diutamakan. "Pesan saya untuk orang yang ingin bermain layangan dimasa pandemi agar tetap menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker, tidak lupa menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan yang terpenting adalah jangan terlalu lama untuk berada diluar karena layangan bisa di ikat pada pohon atau tiang," ucap Sandy (moc).