Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh tentu saja membutuhkan berbagai fasilitias agar pelajar dan pengajar dapat melaksanakannya dengan baik. Salah satunya, akses internet. Tanpa akses internet yang memadai, pembelajaran jarak jauh mustahil dilakukan. Maka tak heran bila pihak sekolah turun tangan mengenai hal ini.
Akses internet yang memadai tampaknya sudah menjadi salah satu masalah dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Banyak siswa yang mengaku kesulitan mendapat akses internet dikarenakan harga kuota yang kurang terjangkau maupun alasan lainnya. Melihat hal ini, tentu saja pihak sekolah tidak bisa tinggal diam. Kini, beberapa sekolah di Denpasar sudah memfasilitasi siswa-siswi mereka dengan memberikan kuota gratis untuk dapat mengikuti pembelajaran selama masa pandemi dengan baik. Salah satunya, SMAN 2 Denpasar yang memberikan kartu perdana berisikan kuota kepada siswa-siswi mereka. “Sekolah saya sendiri sih sudah memberikan kuota untuk pembelajaran. Untuk pengambilannya, sekolah menitipkan ke salah satu teman dan kita tinggal mengambil kartu perdananya lewat teman kita,” Ungkap Karina Brigitta Devi (16), salah seorang siswi di bangku kelas XI SMAN 2 Denpasar. Karina mengaku senang mendapatkan fasilitas ini dari pihak sekolah dan merasa sangat terbantu dengan hal ini.
Senada, begitu pula dengan SMAN 3 Denpasar yang memotong iuran sekolah siswanya untuk biaya akses internet. “Setahu saya Trisma juga memfasilitasi kuota, meskipun nggak secara langsung. Jadi uang iuran kita dipotong dan itu memang diperuntukkan beli kuota,” ujar Putu Okta Satriani (16). “Sejauh ini infonya uang iuran memang akan dipotong selama pandemi masih berlangsung. Jadi ketika sudah proses pembelajaran normal baru uang iurannya juga kembali ke semula. Bagi saya ini sangat membantu disaat pandemi seperti sekarang. Apalagi kita kan pasti sangat membutuhkan kuota untuk sekolah daring,” tambah siswi kelas XI SMAN 3 Denpasar itu. Okta juga mengaku bahwa pengajar di SMAN 3 Denpasar tak jarang memberikan informasi apabila ada provider internet tertentu yang memberikan kuota gratis untuk pendidikan selama pandemi. Sehingga siswanya makin terfasilitasi untuk mengakses internet. Selain itu, siswa-siswi SMAN 3 Denpasar yang masih kesulitan mengakses internet juga diperbolehkan untuk datang ke sekolah dan belajar online menggunakan Wi-Fi sekolah. Asal memperhatikan protokol kesehatan, siswa bisa leluasa belajar karena tidak perlu khawatir akan kuota internet.
Lain halnya dengan kedua sekolah tadi, SMAN 6 Denpasar tampaknya masih belum dapat memberikan kuota gratis dengan rutin kepada siswanya dimasa pandemi ini. “Sebelumnya sekitar bulan Mei saat UAS sekolah kami sudah sangat berinisiatif untuk membekali siswanya dengan kuota gratis. Menurut saya ini sangat-sangat efektif, mengingat UAS ini sangatlah penting. Meski hingga kini belum ada pemberian kuota secara rutin, saya apresiasi inisiatif pihak sekolah yang sempat memberikan kami kuota gratis,” ucap Ni Ketut Omni Kanya Anindya Uttami(16), salah satu siswi SMAN 6 Denpasar. “Kalau saya sendiri dengan pemberian kuota yang bisa dikatakan kurang rutin saya tidak merasa terbebani. Tetapi mungkin pihak sekolah dapat mempertimbangkannya karena tak semua siswa bisa mengakses internet dengan mudah,” harap Kanya.
Untuk Pembelajaran Jarak Jauh ini, karena kita masih sangat baru dalam hal ini wajar memerlukan adaptasi. Seiring waktu, diharap semuanya akan berjalan lancar dan sistematis. “Saya selalu berharap yang terbaik untuk dunia pendidikan. Kedepannya, saya harap sekolah-sekolah lebih sadar akan keperluan siswanya untuk belajar dimasa pandemi seperti sekarang. Semoga kita semua bisa melewati waktu yang sulit ini,” Harap Karina. (scy)