Dewasa kini dunia teknologi semakin berkembang, segala aspek kehidupan dan aktivitas dapat dijalankan melalui media elektronik. Tak ayal, kini teknologi memiliki peran yang besar bagi manusia. Tak hanya untuk hiburan, kini edukasi juga dapat dilakukan melalui teknologi media elekteronik. Salah satunya adalah buku yang kini juga telah diadaptasi menjadi elektronik book agar lebih mudah digunakan masyarakat.
Elektronik book yang lebih dikenal sebagai e-book adalah versi elektronik dari buku yang dapat berwujud teks atau gambar. Menurut hasil survei yang dilakukan Gramedia Digital 2019 lalu, sebanyak 85% dari total responden pengguna media digital memilih e-book sebagai media digital yang paling banyak digunakan dibandingkan media lainnya. Pemakaiannya yang lebih mudah serta dapat dibaca kapanpun dan dimanapun membuat e-book menjadi pilihan yang pas bagi para remaja modern yang tak terlalu menyukai hal yang rumit. “Pakai e-book tentu akan lebih simple dan praktis, kita juga ga perlu jauh-jauh nyari perputakaan buat minjem buku yang terkadang juga belum pasti kita temukan di perpustakaan, “ ungkap Made Lia Agustini(15), salah satu siswi di SMA Saraswati 1 Denpasar. Ebook memiliki nilai yang jauh lebih ekonomis dibandingkan buku biasa. Bahkan, beberapa e-book dapat didownload melalui situs-situs di internet secara gratis.
Ditengah minimnya minat pembaca pada para pembaca, e-book dapat dijadikan alternatif untuk kembali meningkatkan minat pembaca di zaman serba digital ini. “Penggunan e-book dapat dikatakan efektif untuk meningkatan minat baca bagi para remaja, apalagi buku digital ini yang diakses menggunakan ponsel yang sepertinya dimiliki oleh setiap orang dimasa ini,” tutur Ni Nyoman Hita Girindra Wardani (16), siswi SMA Negeri 3 Denpasar. Terlepas dari keunggulan dari e-book, dampak negatifnya pun tak dapat ditampik. Para pembaca dan pengguna e-book dituntut untuk melihat layer ponsel sejauh pemakaiannya. Tuntutan untuk melihat atau menatap layer ponsel saat membaca e-book membuat mata pembaca menjadi tegang. “Sejauh yang aku lihat di lingkungan sekitarku termasuk aku sendiri lebih suka baca buku langsung karena banyak yang bilang baca e-book bikin sakit mata karena terus liat layar ponsel. Aku sendiri juga kadang merasa kepala pusing,” ujar salah satu siswa dari SMA Negeri 3 Denpasar, I Kadek Oka Ardika(16)
Di samping itu, buku cetak pun sebetulnya memiliki kekurangannya tersendiri. “Dengan menggunakan e-book berarti kita kurangi penggunaan buku cetak yang berbahan kertas. Jadi penggunaan kertas juga dapat dikurangi sehingga penebangan pohon dapat sedikit dikurangi juga,” tutur Hita Girindra. Baik membaca e-book atau membaca buku secara langsung alangkah baiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi, karena apapun yang dilakukan secara berlebihan tak akan dapat diambil sisi positifnya (krn).