Minggu (17/02) debat calon presiden kedua kembali digelar. Tak ingin kalah, para siswa SMAN 3 Denpasar pun turut berdebat setelahnya.
Debat kedua calon presiden dilaksanakan di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. Debat yang dilaksanakan kali ini mengusung tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan dan infrastuktur. Debat memang kerap dilakukan sebelum hari pemilihan tiba guna mengetahui kemampuan calon presiden nantinya. Debat calon presiden ini ditayangkan dibeberapa stasiun tv. Hampir semua rakyat Indonesia menyaksikan sengitnya pertarungan antar kedua calon melalui benda kotak ini. Rupanya debat capres ini pun turut menarik perhatian kawula muda. Begitu pula dengan beberapa siswa SMAN 3 Denpasar. “Debat capres tu penting buat disaksikan seluruh masyarakat Indonesia terutama buat yang udah boleh milih, jadi kan mereka punya bayangan siapa yang bakal dipilih nanti,” ungkap Kadek Adhi Praditya Putra (16) saat ditemui di ruang kelas X MIPA 2.
Debat capres kini menjadi bahan perbincangan sebagian besar siswa Trisma. Hari kasih sayang pun seolah tak pernah ada. Eksistensinya dikalahkan oleh debat capres. Semuanya terlihat sibuk membicarakan masalah debat. Di tengah pelaksanaan upacara bendera Senin (18/02) dapat terdengar bisikan-bisikan menyangkut debat meski suaranya tak begitu jelas masuk ke pendengaran. Saat jam istirahat, sembari menyantap makanan beberapa siswa masih sempat mengeluarkan argumennya mengenai debat. Berbagai argumen mengenai debat terus bermunculan dari berbagai arah. “Tentu debat capres ini berdampak ke lingkungan, muncul berbagai tanggapan masyarakat terhadap calon presiden. Jadi tidak hanya presidennya yang debat, rakyatnya pun ikut,” kata Ni Kadek Prema Chitta Maheswari (16) ceria. Di lain sisi, terdapat siswa yang kurang tertarik mengenai masalah yang satu ini. “Debat kemarin tidak terasa seperti debat, bukannya beradu gagasan hanya menambah pengetahuan umum tentang Indonesia saja jadi emang kurang menarik untuk dibahas lagi,” jelas Ngurah Keshawa Satya Santiarsa (16). Debat calon presiden kedua benar-benar ramai diperbincangkan. Menimbulkan pro dan kontra antar sesama. Prema juga mengungkapkan, agar masyarakat pandai menyikapi keadaan serta tidak saling merendahkan pendapat. Tentu hal itu dapat berdampak pada munculnya konflik akibat perbedaan pendapat yang ada. (dyt)