Suara alunan irama senam terdengar menyatu dengan suara rintikkan hujan di luar sana. Belasan remaja tampak penuhi ruangan, badannya bergerak-gerak mengikuti lantunan lagu yang terdengar cukup nyaring. Ada apakah?
Rabu (15/01), tanggal ekspedisi sudah di depan mata. Berbagai persiapan terus dilaksanakan oleh remaja-remaja yang bernaung di bawah nama Madyapadma Journalistic Park. Jarum jam menunjukkan pukul 11 siang, remaja dengan pakaian khas SMAN 3 Denpasar tengah melaksanakan rapat. Raut keseriusan tercetak jelas. “Rapatnya bahas banyak hal. Mulai dari detail rute, perlengkapan ekspidisi, dana yang diperlukan hingga pembagian tugas tiap jamnya,” kata Ni Made Yani Savitri Devi (17) selaku penanggung jawab ekspedisi 2020.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, peserta Ekspedisi Jejak Arkeologi Munduk Juwet melaksanakan latihan fisik pukul 4 sore. Namun, alam seolah berkata lain. Tiba-tiba hujan turun dengan begitu deras. Tak memberi kesempatan kepada kumpulan remaja itu untuk mempersiapkan diri menghadapi ekspedisi nanti. Niat awal ingin menunggu hujan reda, setelah 2 jam terlewat yang terjadi malah sebaliknya. Bukannya menghilang, rintikan air yang turun malah semakin deras.
Kali ini alam seolah tak merestui acara-acara yang dilakukan di luar ruangan. Namun tentu saja hal itu tidak bisa menjadi halangan bagi kumpulan remaja itu. Selalu ada ide-ide yang terlintas di benak mereka. “Kami rencana awalnya ingin latihan di Renon namun karena kondisi di luar yang hujan deras, selain itu waktu pun juga sudah lebih dari jam 4 yang merupakan jadwal awal dari jam latihan kami. Karena itu akhirnya kami memutuskan untuk latihan didalam ruangan,” jelas I Nyoman Nova Aditya (17). Nova Aditya juga mengatakan bahwa yang pertama kali memberi ide cemerlang tersebut adalah koordinator latihan fisik Ekspedisi Jejak Arkeologi Munduk Juwet. Semua peserta ekspedisi pun langsung setuju dengan usulan yang satu itu.
Latihan fisik diawali dengan senam irama bersama. Semua peserta ekspedisi dengan kompaknya bergerak mengikuti irama. Bahkan, tim non-sepeda pun turut meramaikan suasana latihan fisik. “Walaupun aku tim non-sepeda aku juga ikut latihan fisik ini. Soalnya menurutku nggak ada salahnya buat ikut latihan fisik. Hitung-hitung juga buat jaga kesehatan pas ekspedisi nanti,” ungkap Kadek Dwi Gita Hapsary Dwija Putri (16). Setelah melakukan 2 kali senam irama, latihan dilanjutkan dengan 4 set push up, squat jump, squat, sit up, dan plank. Semua latihan tersebut menghabiskan waktu selama satu jam. “Semoga ekspedisi 2020 ini berjalan lancar sesuai dengan harapan, bisa menambah pengalaman bagi anggota ekspedisi, dan menambah kekompakan juga,” harap Dwi Gita di akhir wawancara. (dyt)