Panasnya mentari seolah turut membakar semangat kumpulan remaja itu. Masih sama, kumpulan remaja itu masih setia menyusuri jalanan wilayah Penebel, Tabanan, Bali. Menggali segala keunikan yang bisa ditemukan.
Sabtu (18/01) berbeda dengan tim internal yang sibuk mengulik wilayah Munduk Juwet, tim eksternal ekspedisi mulai meninggalkan basecamp ketika jarum jam menunjuk pukul 9 pagi. Birunya sang langit turut mewarnai perjalanan tim yang hendak menuju ke Homestay Mongan. Cuaca yang begitu cerah seolah ikut mendukung perjalanan kali ini. Tak ada sedikit pun kumpulan awan hitam di langit. Hanya warna biru cerah yang mendominasi. Kendati demikian, tak berarti para pesepeda akan sampai tujuan tanpa kendala.
Selama perjalanan banyak sekali hambatan yang mereka lalui. Mulai dari rusaknya gigi sepeda Ninda Nandita dan Ayu Susanthi. Atau pula Tiana Trisna yang rupanya tak kuasa lagi untuk melanjutkan jelajah, sebab tenaga gadis itu telah terkuras habis. Sehingga terpaksa mereka harus bergabung di dalam pick up.
"Sepedaku giginya rusak, jadinya ngga bisa lanjut sepedaan lagi," jawab Ninda dengan sedih. Hal ini pun rupanya terjadi karena kurangnya perawatan dari tempat penyewaan sepeda. Ditambah pula terbentur tatkala sepeda diturunkan atau dinaikkan ke mobil pick up. Selain gigi sepeda yang rusak, rute yang curam di perjalanan juga menjadi kendala bagi tim pesepeda. Akhirnya Ananta Wijaya, selaku pemandu ekspedisi ini mengeksplor rute tersebut terlebih dahulu. Untuk memastikan apakah cocok dan aman dilalui dengan menggunakan sepeda. Waktu kosong itu pun dimanfaatkan oleh anak-anak Madyapadma untuk beristirahat dan menarik napas sejenak.
Selang beberapa menit kemudian Ananta Wijaya kembali dengan membawa kabar. Bahwa satu-satunya cara untuk menempuh rute tersebut ialah dengan berjalan kaki. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Lantas seusai melewati rute dengan tanjakan tinggi dan turunan yang curam tersebut, pesepeda tim eksternal kembali melanjutkan perjalanan menuju homestay Mongan. Meski tubuh sudah terasa lelah, tim eksternal tetap semangat mengayuh pedal sepedanya masing-masing. Sampai waktu menunjukkan pukul 11.30 WITA sepeda-sepeda itu berhenti juga di homestay. (gtn)