Pers memiliki peranan yang sangat penting dalam mengubah mental masyarakat Indonesia. Benarkah? Simak penuturan Dr.Drs. I Ketut Santra, M.Si selaku dosen managemen kewirausahaan saat dijumpai di Politeknik Negeri Bali, Rabu (11/10).
Mengapa jumlah wirausahawan di Indonesia hanya sedikit?
Hal ini dikarenakan mental dari masyarakat Indonesia sendiri yang tidak berani keluar dari status nyaman. Kebanyakan masyarakat di Indonesia lebih memilih untuk menjadi pegawai yang berpenghasilan tetap (stabil). Sedangkan wirausaha memiliki penghasilan yang tidak stabil (berubah-ubah). Inilah yang menyebabkan jumlah wirausaha di Indonesia sulit meningkat. Jumlah wirausaha di Indonesia akan meningkat hanya jika masyarakat Indonesia memiliki mental pejuang. Artinya masyarakat Indonesia berani berdiri sendiri dan keluar dari status nyaman tersebut.
Bagaimana mengubah mental masyarakat Indonesia menjadi mental pejuang?
Jika ingin mengubah mental masyarakat Indonesia maka disamping pihak institusional sudah memberikan mata pelajaran kewirausahan, diperlukan juga peran pihak lainnya. Salah satunya dukungan dari pemerintah, motivasi dari keluarga serta peran pers untuk menggaungkan jiwa kewirausahaan. Peran pers di era keterbukaan ini sangat dominan. Dalam arti, pers yang jujur, pers yang faktual, dan pers yang independen selalu menjadi cermin dari setiap usaha memajukan kehidupan bangsa.
Apa yang harus dilakukan pers untuk menggaungkan jiwa kewirausahaan?
Pers merupakan sumber informasi bagi masyarakat artinya pers memberikan dan menyebarluaskan hal-hal yang perlu diketahui masyarakat untuk kemajuan bangsa. Tidak terkecuali informasi mengenai kewirausahaan di Indonesia. Oleh karena itu, pers haruslah memberikan informasi secara teratur (continue) dengan menyediakan satu rubrik di medianya yang membahas mengenai kewirausahaan. Informasi tersebut mengisahkan secara mendalam perjuangan wirausaha sukses. Mulai dari perjuangan hingga kesuksesannya. Sehingga masyarakat memiliki wawasan yang luas mengenai jiwa kewirausahaan.(kew)