Di era yang serba instan, semua dapat dinikmati secara visual. Namun radio adalah media komunikasi yang gencar digunakan kala Indonesia meraih kemerdekaannya. Sudah tentu, media satu ini tak boleh ditinggalkan. Radio feature kini sangat jarang. Alasannya, selain pengerjaannya yang cukup rumit, juga karena dewasa ini hampir semua radio digunakan sebagai media hiburan.
Namun dalam jurnalistik, nilai jual berita kisah jauh lebih tinggi dibanding hardnews. Feature sarat akan nilai kemanusiaan atau human interest. Unsur kisah kemanusiaan inilah yang sulit digali oleh seorang jurnalis. Salah penggarapan, feature yang dihasilkan malah terkesan berlebihan. Tapi kalau berhasil, feature punya daya tarik tersendiri.
Terutama jurnalis muda, harus sejak dini mengenal, mendengar dan mulai mencoba menggarap radio feature. Jangan biarkan media satu ini hanya dipergunakan sekedar sebagai media hiburan. Generasi mudalah yang punya andil membuat perubahan dan menjaga sesuatu yang kian pudar. Kalau tak sekarang, kapan lagi?