Oleh: Aurakasih Cetaanjali Tanama Putra
Derap langkah kaki
Menaungi gelapnya hari
Detik menjadi temponya
Menapak dengan teguh
Badan yang menjulang
Bagai tiang lampu jalan
Kokoh menerangi
Untuk mereka yang berlalu lalang
Namun tak ada yang tahu
Besi itu sudah tua
Tubuhnya rapuh
Sudah tak sanggup menanggung beban
Tugasnya untuk menerangi
Membantu mereka yang ada
Namun, tak ada yang membantunya
Sendirian
Kesepian
Sudah tak kuasa menahan
Dia roboh
Meninggalkan jeritan
Dari mereka yang tiba tiba muncul
Entah dari mana