Bermodal ketertarikannya terhadap kegiatan eksperimen, Gusti Ayu Putu Widya Pratiwi berhasil memantapkan hatinya dalam menggeluti dunia penelitian. Siapa sangka, ketertarikannya justru mampu membawanya terbang tinggi untuk menoreh prestasi di kancah internasional.
Tiwi, begitulah sapaan akrab gadis yang menjadikan bidang penelitian sebagai wadah untuk mengasah kemampuannya. Gadis yang pernah menempuh pendidikan di SD Negeri 4 Ubung ini yang menunjukan kesenangannya untuk bergelut dengan dunia eksperimen. Bermula ketika duduk di bangku kelas dua SMP Negeri 10 Denpasar, gadis berzodiak aquarius ini sudah menaruh hati dalam dunia penelitian. Rasa ingin tahunya yang besar untuk membuat produk alternatif menjadi alasannya.
Namun ketika itu, gadis yang bercita-cita menjadi apoteker ini mengaku kurang paham dengan cara mengerjakan penelitian. Terlebih, masih belum familiar dengan kegiatan eksperimen. “Saya terus diajari dan diajak untuk melakukan penelitian yang simple oleh pembina agar saya terbiasa. Kemudian, saya ikut dalam berbagai kompetisi karya ilmiah dan sangat beruntung dapat memenangkan perlombaan yang saya ikuti yang menarik minat saya lebih dalam,” ungkap gadis kelahiran 16 Februari 2005 ini ketika diwawancarai via online.
Ketertarikannya yang semakin besar membuatnya harus berani untuk mengorbankan waktu sembari menyelam di dunia eksperimen. Anak dari pasangan I Gusti Putu Hariasa dan Ni Made Setiari ini menjelaskan bahwa bergulat dengan penelitian harus membuatnya mengorbankan banyak waktu untuk pelajaran di sekolah. “Kadang dalam mengerjakan penelitian itu bisa sampai begadang karena memang banyak yang perlu dikerjakan. Kadang kala, penelitian juga gagal, jadi perlu waktu tambahan untuk memperbaikinya,” tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Meski begitu, perjuangannya hingga mengorbankan waktu ternyata mampu terbayarkan dengan berbagai prestasi yang pernah ia ditorehkan di kancah nasional maupun internasional. Sederet prestasi yang sudah diraih gadis yang saat ini mengemban pendidikan di SMA Negeri 3 Denpasar ini, yaitu Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional Agroindustrial Week 2021, Juara I Lomba Business Plan Competition EFAS 2021 Tingkat Nasional, Juara II Lomba Inovation Challenge EMWEEK 7 2021 Tingkat Nasional, Medali Emas Thailand Inventors Day Tahun 2019, Medali Emas World Young Inventors Exhibition Tahun 2019, dan Medali Perunggu World Young Exhibition Tahun 2019.
Meski sudah menorehkan banyak prestasi di dunia penelitian, gadis yang berumur tujuh belas tahun ini tak lupa membeberkan beberapa sosok penting yang memotivasinya untuk menekuni lebih dalam dunia penelitian. “Yang memotivasi adalah orang tua dan beberapa teman dekat di SMP. Orang tua setuju bila saya mengikuti penelitian karena itu merupakan kegiatan yang positif. Jadinya, orang tua dan teman-teman dekat saya terus mengajak saya untuk ikut lomba-lomba penelitian,” ucap penggemar Maudy Ayunda ini.
Di lain sisi, gadis yang mempunyai impian untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga ini menaruh banyak harapan terhadap bidang penelitian yang kurang diminati oleh para remaja. “Harapannya semoga para remaja mulai menyukai dunia penelitian karena penelitian itu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti membuat produk alternatif ataupun memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada,” tutupnya. (mcy)