"Dulu baru masuk SMA pengen punya piagam. Soalnya dari kecil ga pernah punya piagam, jadi dari situ aku suka ikut-ikut lomba buat ngimpulin piagam sebanyak-banyaknya," ungkap Ninda saat diwawancarai Selasa, (29/06).
Pintar, sederhana, dan berprestasi adalah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan sosok Kadek Ninda Nandita Putri atau gadis yang kerap disapa Ninda ini. Hal ini dibuktikan dengan berbagai prestasi yang berhasil dirinya raih, bahkan hingga tingkat internasional. Sederet prestasi yang dimiliki oleh gadis kelahiran Denpasar, 16 Desember 2002 ini adalah Gold Medal Thailand Inventors Day 2019, Silver Medal Indonesia Inventors Day 2019, Gold dan Silver Medal Festival Inovasi Denpasar 2019, Bronze Medal Thailand Inventors Day 2020, Gold Medal Malaysia Technology Expo 2020, Special Award dari Chinese Innovation and Invention Society (CIIS), Silver Medal Perlis International Engineering Invention & Innovation Exhibition (Pi-ENVEX) 2020, Gold Medal dan Special Award dalam lomba 1 Idea 1 World (1I1D).
Tidak pernah memiliki penghargaan sejak kecil membuat gadis penyuka mie ayam dan martabak ini bertekad dan berkeinginan untuk membuat dirinya berhasil meraih penghargaan. "Dulu baru masuk SMA pengen punya piagam. Soalnya dari kecil ga pernah punya piagam, jadi dari situ aku suka ikut-ikut lomba buat ngimpulin piagam sebanyak-banyaknya," ungkap Ninda saat diwawancarai Selasa, (29/06). Mengantongi banyak prestasi ditingkat nasional dan internasional, tak heran gadis berusia 18 tahun ini dapat menyandang gelar mahasiswa baru jurusan Ilmu Komputer tahun ini di Universitas Gadjah Mada melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Berprestasi (PBUB). Sebelum menjadi alumni SMA Negeri 3 Denpasar yang berhasil menjadi mahasiswi Universitas Gajah Mada, putri dari pasangan I Wayan Sujandra dan Ni Ketut Indrawati ini mengawali pendidikannya di TK 4 Saraswati Denpasar, SD Saraswati 6 Denpasar, dan SMP Negeri 3 Denpasar.
Meski memiliki segudang prestasi faktanya gadis bugsu dari dua bersaudara ini tidak mencapai universitas impian dengan mudah. Selama prosesnya banyak universitas telah menolak dan hampir membuat ninda patah semangat. Namun usaha tak menghianati hasil. Penentiannya berbuah manis ketika namanya tak hanya tercantum sebagai mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada namun juga dterima di universitas lainnya melalui jalur SBMPTN. "Awalnya aku ikut SNMPTN dan waktu pengumuman aku gak lolos, terus aku mutusin buat ikut SBUB di salah satu PTN tapi aku gagal di tahap wawancara dan nyoba-nyoba lagi sampai akhirnya nyoba di UGM dan saat pengumuman aku ga berani buka jadi dicek sama kakak kelas aku dan ternyata seneng banget aku lolos," ujar gadis berzodiac sagitarius ini.
Sampai hingga tahap ini tentunya banyak lika-liku yang Ninda lalui dan alami. Banyak pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai hasil maksimal. Bijak membagi waktu dan sealalu menjaga stamina adalah langkah yang harus dilakukan. Namun momen itulah yang akan menjadi sebuah kisah yang akan terucap dimasa depan nanti. "Kejar aja prestasi sebanyak-banyaknya. Jatuh bangun pasti ada. Pasti ada kalanya ngerasa capek, pengen nyerah, mau stop aja. Tapi jangan nyerah dan jalanin aja. Suatu saat kalian bakal nostalgia dan inget momen itu dan kalian ngerasa, gila aku hebat banget ya waktu itu," tutup penyuka matcha ini. (krn/cd/cfk).