COVID-19 boleh jadi melumpuhkan banyak sektor. Namun, situasi pelik ini justru dimanfaatkan I Komang Adi Widyastama sebagai peluang bisnis sekaligus pembelajaran. Lantas, bagaimana pemuda yang satu ini mentransformasi usaha kedua orang tuanya?
Mang Adi, begitu sapaan akrab I Komang Adi Widyastama, kini tengah sibuk menekuni usaha online. Menengok kondisi ekonomi keluarganya yang berada di ujung tanduk jika hanya mengandalkan hasil penjualan sayuran di Pasar Badung, pria kelahiran 23 Juli 1996 tak dapat berdiam diri. Ide cemerlang Mang Adi untuk berbisnis online muncul. Memanfaatkan media digital, usahanya Bli Sayur kini telah memiliki cukup pengikut. Pria kelahiran Denpasar itu mengaku, “Untuk memulai sesuatu dan mengambil langkah awal itu memang selalu sulit.”
Sebetulnya, Mang Adi telah lama ingin terjun ke usaha online. Namun, kala pandemi datang idenya justru baru dapat direalisasikan. Rupanya, menjalani usaha online tak semudah membalikkan telapak tangan. Ketika memulai usahanya pada bulan Mei lalu, dirinya kesulitan mencari pelanggan. Tak banyak yang tahu mengenai tokonya. Acap kali keluhan dari pelanggan menghujani laki-laki berkulit sawo matang itu. “Harga barang pada online shop Bli Sayur tentu tidak tetap. Sama seperti di pasar. Itu juga jadi masalah,” tutur pria penyuka warna oranye itu. Memasuki bulan keempat, badai kembali datang. Jumlah penjualannya menurun. Kemampuannya untuk menggaet pembeli diuji. Segala cara dilakukannya hingga membuat promo-promo menarik.
Lantas, dibalik pil pahit yang beberapa kali ditelannya, Mang Adi juga dapat menyecap rasa manis setelah susah payah merintis. Pebisnis muda itu rupanya berhasil meningkatkan penjualan sayuran yang dipasok orang tuanya hingga menerima profit sekitar Rp700.000 tiap bulannya. Pengalaman Mang Adi, jadi bukti betapa berpengaruhnya tindakan generasi muda jika diimbangi dengan pemanfaatan digital. Lewat ide-ide cerdas dan kreatif anak bangsa, Indonesia akan semakin berkembang. “Untuk mengarah pada satu hal, kita harus mengetahui lebih dulu tentang banyak hal agar dapat menjadi pertimbangan. Itulah yang sedang saya lakukan, belajar dan mencari tahu tentang banyak hal,” tutup Mang Adi tegas.