Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, SMAN 3 Denpasar menggelar Pemilihan Duta Literasi 2025 pada Selasa (29/10), sebagai puncak Bulan Bahasa Trisma untuk menumbuhkan semangat literasi dan berkarya di kalangan siswa.
SMAN 3 Denpasar menggelar kegiatan Pemilihan Duta Literasi 2025 sebagai salah satu agenda puncak Bulan Bahasa Trisma. Mengangkat tema “Sastra Bhavana Dharma Budaya: Menebar Inspirasi, Merangkai Aksi lewat Literasi,” kegiatan ini menjadi wadah bagi siswa untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia literasi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, yang sekaligus meninjau fasilitas perpustakaan sekolah bersama Kepala Bidang Deposit dan Pengembangan Perpustakaan serta Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut, Sagung Antari menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan literasi di lingkungan pelajar. Menurutnya, keberadaan Duta Literasi menjadi upaya penting untuk menumbuhkan minat baca di kalangan siswa di tengah maraknya penggunaan media sosial, “Dengan adanya Duta Literasi, anak-anak ini diharapkan bisa menjadi agen perybahan yang memotivasi teman-temannya agar tetap gemar membaca. Angka literasi di Denpasar sudah cukup tinggi, yaitu 83,38 persen, dan itu harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar pelajar bijak bermedia sosial, dengan tidak hanya membaca judul berita tetapi juga memahami isi dan maknanya sebelum membagikan informasi.
Sementara itu, Made Agus Dwipayana, selaku Duta Literasi SMAN 3 Denpasar tahun 2024, membagikan pengalamannya selama setahun menjabat. Menurutnya, kegiatan paling berkesan adalah program PAKSI MAS (Pembelajaran dan Kunjungan Literasi Masyarakat) yang melibatkan siswa sekolah dasar dalam kegiatan berbagi pengetahuan dan literasi, “Kegiatan itu bikin senang karena bisa berbagi dan ngajak adik-adik SD untuk kenal dunia literasi lebih dekat,” ujarnya.
Gusdwi juga mengakui bahwa tantangan terbesar selama menjabat adalah menumbuhkan minat baca di kalangan siswa yang cenderung malas dan kurang antusias terhadap kegiatan literasi.
Menutup masa jabatannya, Gusdwi berpesan agar Duta Literasi berikutnya dapat terus melanjutkan semangat literasi dengan ide-ide segar dan semangat kolaboratif, “Semoga bisa terus mengembangkan program yang bisa bikin literasi terasa dekat dan menyenangkan bagi semua siswa,” ungkapnya.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, kegiatan Duta Literasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun budaya literasi di kalangan pelajar Denpasar. (gan, sin, kir)

