Dalam menyambut hari Natal tahun 2023, Teater Topenk mengadakan event Topenk Party XVI. Pementasan teater yang sederhana namun spesial dengan tema ‘Mythology’. Bertepatan di Aula Taman Asoka, Universitas Hindu Indonesia, menghadirkan banyak teater-teater ternama, salah satunya Teater Tiga. Namun sebelum itu, rilekskan bahu anda, duduklah dengan nyaman dan rapi, karena pertunjukkan Teater Tiga dalam event Topenk Party XVI resmi dimulai.
Apa yang teman-teman lakukan untuk menyambut hari libur dan natal nanti? Demi menemani hari-hari kita menyambut Natal, Teater Topenk mengadakan event Topenk Party XVI. Pementasan teater yang sederhana namun spesial dengan tema ‘Mythology’. Topenk Party XVI ini sudah diselenggarakan mulai 18 Desember 2023 hingga 23 Desember 2023. “Topenk Party XVI kali ini diadakan di Aula Taman Asoka, Universitas Hindu Indonesia untuk pertama kalinya, karena kami ingin mencari stage yang lebih luas. Biasanya kita adakan di Taman Lumintang tepatnya di taman Dharma Negara Alaya,” ujar Agita Nafiisa Risky (17) selaku ketua umum dan penanggung jawab Topenk Party XVI.
Persiapan dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan. Mulai dari pembentukan panitia hingga puncak acara. Agita Nafiisa Risky (17) berharap para penonton dapat memanjakan diri dan menikmati acara yang disuguhkan dengan nyaman dan aman. Tentunya tidak ada kepanitiaan yang sempurna. Menurut Agita Nafiisa Risky (17), adapun tantangan yang dihadapi dari tim kepanitiaan, misalnya dalam mencari lokasi strategis untuk event Topenk Party XVI. Banyak teater-teater yang diundang demi memeriahkan sekaligus bersapa ria dan menemani penonton dalam menyambut hari Natal, mulai dari Teater Antariksa, Teater Limas, Teater Jepun dan masih banyak teater lainnya yang akan menyuguhkan penampilan mereka yang spesial. Salah satu nya Teater Tiga dari SMAN 3 Denpasar. Siapa yang tidak mengenal Teater Tiga?
Kali ini Teater Tiga membawakan pertunjukkan spesial bertajuk "Katastrophe". Dengan tema yang memikat dan penuh makna, karya mereka berhasil memukau penonton dengan persembahan yang menggugah hati. Menceritakan anak bernama David yang mendapat perlakuan tidak enak dari teman-teman dan keluarganya. Namun, teman-teman dan keluarganya itu hanya bercanda dan tidak bermaksud buruk. Hal ini membuat David marah dan kesal. Ia mendoakan hal-hal buruk untuk teman-teman dan keluarganya. Sampai ketika keluarga dan teman-temannya meninggal akibat serangan monster bernama Krampus. David akhirnya menyesal. Menyesal telah mendoakan hal-hal buruk kepada teman dan keluarganya. Tak disangka, ternyata itu semua hanya mimpi.
Menurut Rendra (16) Ketua Teater Tiga sekaligus menjadi pimpinan produksi mengatakan bahwa Teater Tiga sudah menyiapkan produksi dan latihan selama sebulan lebih. Bekerja sebagai Pimpinan produksi, Rendra (16) membantu dalam urusan menjaga kelancaran latihan dan pementasan pada event ini serta mengurus perizinan untuk mereka latihan kedepannya. “Selama ini sih yang menjadi kendala mungkin di komunikasi karena adanya miskom dan waktu yang singkat membuat persiapan kita belum 100% mateng,” ujar Rendra (16), laki-laki dengan motivasi ‘Awak nu truna ape pikir’ itu. “Dengan kita semua latihan terus menerus selama sebulan lebih dari pagi sampai malam, aku merasa aku, saudara-saudaraku, dan adik-adikku menjadi semakin dekat dan erat dalam dalam satu keluarga besar, yaitu Teater Tiga,” tambah Rendra (16). Di akhir, Rendra (16) selalu mengatakan dan mengingatkan anggotanya bahwa mereka tampil bukan untuk mencari juara. Namun, untuk membuat penonton kita bangga atas penampilan kita.
Ida Ayu Cahaya Oka Pertiwi (15) sebagai salah satu pemeran utama dalam teater "Katastrophe" membagikan kesan dan pengalamannya setelah pertunjukan menarik yang baru saja berakhir. "Saya cukup senang bisa berpartisipasi dalam event kali ini, meski penampilan belum optimal," ungkap perempuan yang kerap disapa Dayu Aca (15) ini dengan senyuman yang ceria. Karakter yang ia bawakan dalam pertunjukan kali ini adalah seorang anak kecil yang ceria namun terkadang lebay. "Saya berperan sebagai anak kecil yang centil dan kadang lebay. Menarik untuk bisa menggali sisi-sisi kekanak-kanakan dalam diri saya," jelas Dayu Aca (15) sambil tertawa.
Tak hanya penampilan di atas panggung yang menarik, Dayu Aca (15) juga mengungkapkan dedikasi dan kerja kerasnya selama latihan. "Kami butuh waktu sekitar 1 bulan untuk latihan sebelum pertunjukan hari ini. Ada suka dan duka selama latihan. Suka karena menambah pengalaman dan bertemu dengan teman-teman yang seru. Namun, dukanya tak terhindarkan, seperti kelelahan karena menjalin kekompakan dalam kerja sama tim untuk mencapai hasil optimal," papar Dayu Aca (15).
Dayu Aca (15) juga menceritakan kesan pertamanya saat mengetahui dipilih untuk tampil dalam pertunjukan ini. "Saya cukup senang dan bersyukur atas kesempatan ini," ucap Dayu Aca (15), berharap bisa terus memperluas pengalamannya dalam dunia seni pertunjukan dan memberikan yang terbaik dalam setiap penampilannya ke depan.
Salah satu rekan sie kostum dan tata rias, Ni Putu Ayu Paramita Maharani (16) mengatakan bahwa, inspirasi utama dalam menciptakan penampilan adalah mempertimbangkan tema yang diusung dalam drama, sekaligus sifat dan karakter yang dimainkan oleh setiap aktor. Tata rias bukan hanya sekadar menghiasi wajah, namun juga menjadi jendela bagi penonton untuk lebih memahami esensi tema yang dibawakan.
"Penting bagi saya untuk mengaitkan tata rias dengan sifat dan karakter yang dimainkan oleh setiap pemain," ungkap Mita (16). "Karakter ceria dan lucu, misalnya, membutuhkan gaya rias yang imut dan menggemaskan, sementara karakter yang misterius dan seram harus ditonjolkan melalui tata rias yang ekstrem." tambah Mita (16).
Salah satu teknik khusus yang ditekankan adalah pada bagian base make up. Penerapan yang tepat pada complexion (base) make up mampu menjaga daya tahan make up selama pertunjukan, yang kemudian diperkuat dengan penggunaan setting spray untuk memastikan keawetan tampilan. Namun, ada perbedaan pendekatan dalam uji coba tata rias dan kostum. Tata rias tidak mengharuskan uji coba, sementara para pemain harus melakukan uji coba kostum secara berkala untuk memastikan kesesuaian dengan karakter yang mereka perankan.
Kemeriahan dari acara Topenk Party XVI disambut antusias dari para penonton dan pecinta teater. Belum lagi, mengundang banyak teater-teater ternama. Walaupun sederhana dan tidak mewah, Topenk Party XVI sukses membawakan kesan yang mendalam dan tak terlupakan bagi para penonton. Dari akting, nyanyian, tarian dan properti yang unik, tentunya membekas di pikiran dan hati penonton. Kerja keras para pemeran-pemeran dari semua teater-teater terbayar ketika melihat senyuman dan tepukan meriah dari penonton. Kawan-kawan sekalian, menghabiskan waktu liburan tak perlu dengan hal-hal yang mewah. Lewat kesederhanaan, kita dapat melihat setiap butiran-butiran keindahan yang belum tentu kita dapat dari hal-hal mewah. Jadi teman-teman, Apa yang kalian lakukan ketika menyambut hari libur dan natal nanti? (chy/dcl/trn)