Metode baru ini memang bagus, apalagi sudah dirancang sedemikian rupa. Jadi pelaksanaan ujian nanti, tidak bisa menyontek dan membuka apapun selain aplikasi itu sendiri. Namun, jaringan internet sekolah belum memadai untuk seluruh kelas dan kuat digunakan untuk semua siswa. Bagaimana nasib kedepannya?
Menjelang PAS (Penilaian Akhir Semester) ganjil, siswa maupun siswi SMAN 3 Denpasar disibukkan dengan kegiatan belajar demi mendapat nilai terbaik nantinya. Namun demikian, pelaksanaannya pada semester ganjil tahun ini sedikit berbeda dari semester tahun yang lalu. TRISMA meluncurkan sebuah aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik pada saat PAS ganjil mendatang. Aplikasi ini bukan semata-mata hanya iseng atau dibuat untuk membedakan dari sekolah lain. Aplikasi E-Learning ini bertujuan untuk mengurangi kecurangan yang dilakukan peserta didik saat ujian nanti. Ujian PAS akan berlangsung selama delapan hari. Dimulai dari tanggal 20 November 2023 hingga 28 November 2023 bagi siswa/i kelas XI dan XII sedangkan dari tanggal 20 November 2023 hingga 27 November 2023 bagi siswa/i kelas X.
“Kita ingin melatih anak anak untuk bisa lebih siap untuk menghadapi segala bentuk ujian melalui SAS ini. Sebelumnya siswa masih bisa berlaku curang dengan membuka google untuk mencari jawaban atau mungkin berbagi materi dengan teman lainnya. Itu yang ingin kita hindari. Jadi tujuan kita supaya ujian yang kita lakukan hasilnya bisa mencerminkan bahwa itulah kemampuan masing masing siswa,” tutur Agus Edi selaku panitia PAS ganjil tahun 2023.
Menurut Agus Edi, aplikasi ini dirancang dan dipastikan aman karena aplikasi tidak masuk ke playstore dan langsung dengan pihak ketiganya. Pada saat instalasi juga tidak menggunakan koneksi internet, hanya mengunduh saja. Kemudian, aplikasi juga tidak harus memasukan data–data penting seperti email dan sebagainya. Agus Edi mengatakan bahwa aplikasinya aman dan banyak juga sekolah yang sudah menggunakan aplikasi ini dan hasilnya tidak ada yang merugikan siswa yang mengunduh.
Sebelum aplikasi ini diluncurkan, para siswa dan siswi melaksanakan Ujian Penilaian melewati website resmi LMS Trisma. Menurut salah satu siswi kelas XI, I Gusti Ayu Andila Dewi Prabhasasi (16) aplikasi ini benar-benar baru dilaksanakan tahun ajaran ini. Sehingga aplikasi ini bukan hal baru untuk kelas X saja, namun juga bagi kelas XI dan XII. “Aplikasi LMS ini bagus, apalagi sudah diupdate. Jadi pelaksanaan ujian nanti, tidak bisa menyontek dan membuka apapun selain aplikasi itu sendiri,” ujarnya.
Sebelum akan digunakan secara resmi dan seterusnya, diadakan simulasi penggunaan dari aplikasi ini. Simulasi dilakukan untuk mengecek seberapa efektifnya aplikasi jika digunakan secara bersamaan dan juga membandingkan antara website LMS yang sebelumnya digunakan sebagai media penilaian. Sayangnya, banyak kendala yang terjadi saat simulasi berlangsung. “Simulasi tadi tidak berjalan dengan baik. Kendala yang terjadi pada kondisi WIFI sekolah. Banyak dari teman-teman saya yang nge-freeze gawainya saat ingin keluar dari aplikasi. Sehingga mau tak mau harus menghidupkan ulang gawainya,” tutur Andila (16) yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris OSIS I.
Karena perdananya peluncuran aplikasi terbaru ini, tentunya terdapat kekurangan. Dimulai wifi sekolah yang belum menyeluruh sampai ke kelas-kelas. Belum lagi, aplikasi ini dirancang hanya bisa melalui server lokal. Sehingga otomatis aplikasi ini tidak bisa digunakan lewat data seluler. Kekurangan lainnya, ketika aplikasi serempak dibuka, menyebabkan error pada aplikasi dan terhambatnya koneksi wifi.
“Perasaan saya saat mengetahui bahwa SAS akan dilakukan lewat aplikasi adalah tegang karena saya semenjak smp sudah terbiasa menggunakan google form. Selain itu dalam menggunakan aplikasi untuk SAS sangat sensitif dikarenakan hanya ketika kita tidak sengaja mematikan hp maupun menekan navigasi, hp yang kita gunakan akan berbunyi dan akan disangka bahwa kita mencontek,” ujar Mirah, salah satu siswi kelas X.
Simulasi yang berjalan senin lalu, memang tidak berjalan sesuai yang diinginkan. Belum lagi pelaksanaan PAS yang sudah dekat. Melihat hal ini, panitia pelaksanaan PAS dan Tim Provider berusaha memperbaiki dan mengantisipasi kesalahan yang dapat terjadi “Kemarin kita mencoba semua angkatan untuk akses bersamaan dan ternyata hasilnya seperti itu. Seharusnya dengan kekuatan infrastruktur dan server yang kita miliki seharusnya mampu, tapi mungkin ada beberapa hal yang harus di setting ulang lagi dan mungkin dicari lagi kekurangannya sehingga nanti kedepannya diharapkan pelaksanaan ini bisa berjalan lebih lancar. Kedepannya, kami dan tim provider pendukung sudah mencari solusinya agar nanti kedepannya bisa lebih nyaman menggunakan ini dan bisa mencakup seluruh siswa,” ucap Agus Edi selaku Tim Provider.
Walaupun belum berjalan dengan baik, pihak panitia berusaha keras melakukan perbaikan server agar nantinya saat PAS berjalan tidak ada sedikitpun gangguan dari server. Memang bukan hal mudah bahkan saat ujian penilaian semakin dekat. Namun, dengan dibentuknya aplikasi ini, diharapkan siswa maupun siswi untuk sadar dan selalu berperilaku jujur. Aplikasi ini bukan semata hanya iseng atau gaya-gayaan. Aplikasi ini dibuat untuk melatih dan mendidik para siswa/siswi untuk selalu menghargai kemampuan akademik diri sendiri dan meningkatkan kemampuan akademik di semua mata pelajaran. (dcl/chy/trn)