“Awalnya yang aku buat hanya sederet kode biasa, tapi itu adalah cikal bakal dari sesuatu yang lebih besar nantinya dan ketika aku berhasil merealisasikan ide yang aku pikirkan itu bakal jadi kebahagiaan sendiri buat aku,” itulah tanggapan dari I Putu Adi Santika Jaya ketika diwancarai pada Selasa,(25/08). Gagal berkali-kali itu pasti, masalah pun kerap ditemui tapi itu tak membuat niat terhenti.
“Error and Try Again” adalah sepucuk kata yang menjadi motivasi dari sosok I Putu Adi Santika Jaya untuk terus berkarya. Adisan adalah sapaan yang diberikan kawan-kawannya kepada remaja kelahiran Denpasar 8 Agustus 2003 ini. Siapa sangka, sosok yang memiliki perawakan yang kalem ini diam-diam memiliki tekad yang besar. Bercita-cita menjadi seorang programming membuat Adisan mempersiapkan dan merencanakan matang-matang masa depannya itu sejak dini. “Selain orang tua, keluarga, serta teman-teman, cita-citaku untuk menjadi seorang programming menjadi salah satu motivasi terbesar untuk terus bekerja keras mengembangkan minat dan bakatku di bidang yang amat aku gemari ini,” ungkap remaja berusia 18 tahun ini.
Siapa sangka, dengan mengikuti sebuah pelatihan pembuatan website dasar di sebuah SMK dapat menumbuhkan keinginan dalam putra dari pasangan I Made Puja dan Ni Ketut Santini ini untuk menjadi seorang programmer professional. “Awalnya sebelum SMA aku sempet daftar di sebuah SMK dan disana kita dapet pelatihan pembuatan website dasar, memang mula-mula aku ga tau apa-apa tapi makin lama kok seru karena dari sederet kode aku bisa membuat sesuatu yang keren dan luar biasa menurutku,” tutur siswa kelas XII di SMA Negeri 3 Denpasar ini. Menjadi siswa SMK adalah niat Adisan ketika lulus SMP agar dirinya dapat menekuni lebih dalam minatnya itu. Sayangnya kedua orang tua tak memberikan restu sehingga remaja dengan hobi main game ini menjadi siswa SMA pada akhirnya.
Orang tua tak akan mengarahkan anaknya menuju jalan yang salah. Itulah yang dirasakan oleh lelaki berzodiak leo ini. Tempatnya menempuh pendidikan tak menyurutkan niatnya untuk menjadi seorang ahli di bidang perangkat lunak. Apalagi setelah menemukan teman yang memiliki tujuan yang sama semakin menaikkan semangatnya. Hal ini telah dirinya buktikan dengan keberhasilannya meraih Juara III dalam Kompetisi Desain Website Tingkat Nasional oleh STIMKA AKBA saat Hari Kemerdekaan beberapa hari yang lalu.
Keberhasilan tak akan diraih dengan doa bila tanpa diiringi kerja keras. Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Namun jika yang dilakukan hanya berdiam diri di zona nyaman tentu potensi tak akan ditemukan. Berani mencoba adalah kunci untuk menemukan bibit-bibit potensi yang dimiliki. “Menurutku kit ga harus mencoba hal yang kita kuasai saja, kita bisa coba-coba di bidang lain yang menurut kita menarik seperti progamming dasar menurutku bagus untuk dicoba karena disini kita belajar buat berpikir kritis,” ujar alumni dari SMP Negeri 8 Denpasar ini. (krn/cd/cfk).