Oleh: Ni Putu Devina Citra Maheswari
“Baru” adalah salah satu kata yang dapat membuat banyak orang menjadi bahagia ketika mendengarnya. Sesuatu yang baru tersebut akan dapat melengkapi bahkan tak jarang dapat membuka berbagai hal baru di dalam kehidupan. Karena itu, orang akan cenderung tertarik dengan yang ‘baru’ daripada yang ‘lama’.
Namun, kata ‘baru’ yang sering kita dengar tidak semuanya mempunyai makna maupun dampak yang sama. Contohnya, anak itu
mendapatkan sepeda baru dari kedua orang tuanya sebagai hadiah di hari ulang tahunnya. Hal tersebut tentunya akan menciptakan suasana yang bahagia. Berbeda dengan anak itu dikunjungi keluarga baru ayahnya ketika hari ulang tahunnya. Di balik kata ‘baru’ yang terselip pada kalimat tersebut, mempunyai arti bahwa anak tersebut merupakan anak yang broken home atau kedua orang tuanya telah berpisah. Yang mana kata ‘baru’ di sana tidak menciptakan suasana yang bahagia.
Lantas apa hubungannya dengan Bali? Pulau Bali atau yang dijuluki Pulau Seribu Pura ini ialah salah satu pulau masuk dalam wilayah kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau Bali merupakan salah satu pulau kecil yang berada di tengah-tengah pulau besar lainya. Yang mana pulau besar tersebut juga menyusun wilayah Indonesia. Sama dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia, Bali juga memiliki berbagai keindahan alam, bahasa, dan juga adat istiadat yang menjadi ciri khasnya di mata orang banyak.
Tak disangka dengan kepopuleran hal-hal yang menyangkut dengan Pulau Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi pasar internasional. Dengan begitu, Pulau Bali juga menjadi salah satu pulau rekomendasi untuk liburan bersama orang-orang terdekat. Banyaknya wisatawan dari mancanegara secara tidak langsung menuntut agar masyarakat di Pulau Bali dapat menguasai bahasa asing. Lebih khususnya menguasai Bahasa Inggris. Ternyata dengan kepopulerannya, dapat mendatangkan bahkan memunculkan budaya baru dalam bidang manapun. Contohnya seperti cara berpakaian, makanan, dan tempat usaha.
Pulau Bali yang menonjol ini mulai menimbulkan berbagai informasi maupun pandangan baru yang tidak benar di kalangan masyarakat internasional. Hal tersebut dapat diketahui jika kita bertanya pada orang asing yang belum pernah ke Bali. Contohnya dengan pertanyaan apa yang mereka ketahui tentang Bali. Kebanyakan bahkan hampir semua dari mereka akan menjawab bahwa Bali merupakan salah satu negara yang sangat indah dan sangat ingin mereka kunjungi. Bahkan jika kita menanyakan apakah mereka pernah berkunjung ke Indonesia, mereka akan kebingungan dan menjawab tidak pernah. Namun, yang membuat terkejut adalah mereka mengatakan bahwa mereka pernah berkunjung ke Bali.
Adapun beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan hal itu terjadi. Kurangnya wawasan akan Pulau Bali yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyaknya situs-situs tertentu yang hanya menyebutkan Pulau Bali merupakan pulau yang indah dan wajib untuk dikunjungi. Fatalnya tanpa memberikan keterangan di negara mana pulau tersebut berada. Terkadang sebagian masyarakat akan melakukan tindakan yang kurang. Contohnya dengan melebih-lebihkan Pulau Bali sebagai pulau yang ‘paling’ di segala bidang. Dan kurangnya upaya serta perhatian dari pemerintah pusat untuk mengembangkan sektor pariwisata daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Hal tersebut akan mengakibatkan masyarakat internasional menanam pikiran bahwa Pulau Bali adalah sebuah negara ‘baru’. Tidak meratanya sektor pembangunan di seluruh daerah Indonesia. Masyarakat di daerah lain akan berdatangan ke Pulau Bali sehingga menyebabkan tidak meratanya kepadatan penduduk di daerah lainnya. Dan juga akan dapat menimbulkan pandangan sebagian masyarakat Indonesia dengan “Sedikit-sedikit kenapa Pulau Bali aja?”
Masalah mengenai Pulau Bali yang dikatakan sebagai negara baru di masyarakat internasional dapat diatasi dengan solusi-solusi berikut. Membuat situs-situs pariwisata yang lengkap dengan menyertakan negara di mana suatu daerah itu berada. Membuat suatu situs website yang mengenalkan keindahan alam, budaya, dan ciri khas seluruh daerah yang ada di Indonesia. Meratakan serta mengembangkan serktor pariwisata di seluruh wilayah Indonesia. Dan berusaha untuk mengenalkan negara Indonesia terlebih dahulu kepada orang asing sebelum mengenalkan daerah dimana kita berasal.
Kata ‘baru’ kali ini termasuk hal yang negatif. Diperlukannya kerjasama dari seluruh masyarakat untuk menangani masalah ini. Jika hal tersebut terus dibiarkan dan kita semua tidak segera melakukan tindakan lanjut, maka akan sulit untuk mempertahankan ‘kesatuan’ yang telah terbentuk dari puluhan tahun yang lalu. Jangan biarkan jerih payah para pahlawan kita terdahulu untuk membentuk ‘kesatuan’ tersia-siakan begitu saja. Ingatlah bahwa kita semua berasal satu satu kesatuan yang sama, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.