Oleh : Luh Nitya Sawitri
Kedatangan Covid-19 berhasil memporak-porandakan berbagai aspek kehidupan di Bali. Khususnya aspek perekonomian, yang sebelumnya menjadi salah satu unsur utama kehidupan masyarakat Bali. Perekonomian Bali selama pandemi, bak permainan tradisional Donal Bebek. Maju selangkah, mundur tiga Langkah. Nasibnya mengambang tanpa kepastian.
Di tengah ketidakpastian, kreativitas dan semangat pelaku ekonomi tidak boleh pudar. Dalam situasi ini, mereka dipaksa untuk memutar otak demi menghidupkan kembali perekonomian. Mulai dari berjualan sembako di tepi jalan, sampai menjadi wirausaha. Demi meningkatkan perekonomian, masyarakat yang berkecimpung dalam dunia bisnis, mulai merintis perusahaan Start Up. Tidak hanya dilakukan dengan membangun perusahaan secara fisik, bisnis ini juga dapat dijalankan secara digital.
Dalam laman berita Liputan 6, tulisan berjudul “Upaya Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Mendukung Pertumbuhan Startup Digital” yang diunggah pada 28 April 2021, mengungkapkan bahwa Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mendukung perkembangan Start Up Digital di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan program Baparekraf for Start Up yang sudah resmi dibuka, dalam upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah pandemi.
Seiring berjalannya waktu, sektor perekonomian semakin bergelimang bisnis Start Up. Karena tingginya tingkat persaingan, para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk mengundang perhatian konsumen melalui inovasi produk yang mereka tawarkan. Semakin inovatif produk yang mereka tawarkan, semakin tinggi pula nilai jual produk tersebut. Sehingga, Dalam menjalankan Start Up, pelaku bisnis harus bersaing untuk menciptakan inovasi produk yang kreatif. Kreativitas yang dituangkan dalam produk juga akan menjadi keunikan dari sebuah Start Up, apabila dibandingkan dengan pesaing yang memiliki produk serupa.
Tidak hanya untuk menarik pembeli, produk-produk bisnis Start Up juga dapat menjadi penyelesaian yang inovatif dalam menghadapi tantangan baru di era new normal. Contohnya, dengan membuat aplikasi games edukasi, atau aplikasi yang mampu mengembangkan skill masyarakat di bidang ekonomi bisnis. Dengan produk berupa aplikasi, orang-orang juga dapat belajar tanpa harus melakukan tatap muka. Akan semakin banyak pula orang yang terampil dalam bidang bisnis dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian.
Kreativitas para pelaku bisnis Start Up dalam menciptakan sebuah produk dapat menjadi salah satu solusi dari bertahannya Start Up di tengah persaingan bisnis selama pandemi. Dengan kreativitas tersebut, pelaku bisnis dapat mengungguli pesaing dan secara tidak langsung menginspirasi masyarakat lain untuk turut berkontribusi dalam membangun Start Up demi meningkatkan perekonomian. Maka dari itu, kreativitas para pelaku bisnis dalam menjalankan bisnis Start Up menjadi kunci utama untuk dapat bertahan di tengah pandemi.