(Oleh: Kanaka Sarahswati)
Kondisi lingkungan Bali dewasa ini semakin mengkhawatirkan. Semakin banyak lahan hijau dan lahan perftanian yang hilang serta pencemaran terjadi dimana mana. Hal ini terjadi karena pemerintah terlalu fokus pada perkembangan ekonomi dan industri tanpa memikirkan kondisi lingkungan. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh maraknya alih fungsi lahan di Bali untuk kepentingan ekonomi dan industri.
Banyak petani Bali yang menjual lahannya untuk pembangunan fisik yang berkaitan dengan kegiatan industri. Bahkan, lahan perairan (laut) pun juga dialih fungsikan demi kegiatan industri dan ekonomi. Contoh nyata yang dapat kita ambil dalam masalah ini adalah Reklamasi di Teluk Benoa. Kegiatan reklamasi berbasis revitalisasi ini diduga bertujuan untuk kegiatan ekonomi dan investasi dalam kegiatan industri. Contoh lainnya yaitu alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri.
Adanya alih fungsi lahan di Bali akan mengakibatkan keindahan alam Bali semakin terkikis oleh kepentingan ekonomi negara. Selain itu, kegiatan industri juga mengakibatkan pencemaran lingkungan dari limbah yang dihasilkan. Jika hal ini tidak ditanggulangi baik oleh pemerintah maupun masyarakat, lingkungan Bali akan semakin tercemar dan rusak. Pariwisata yang menjadi sumber devisa utama di Bali juga akan terganggu karena rusaknya lingkungan alam Bali. Semaki lama kondisi lingkungan Bali akan semakin buruk.
Hal ini tidak hanya dapat diatasi dengan menjaga kebersihan lingkungan, tapi juga melestarikan keindahan alam Bali. Pemerintah juga harus ikut serta dalam menanggulangi maslah ini dengan membuat peraturan untuk menjaga lahan hijau di Bali dan mengurangi allih fungsi lahan hijau atau lahan pertanian. Tidak hanya pemerintah, masyarakat pun juga harus turut andil dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi alih fungsi lahan. Kepedulian seluruh masyarakat dan pemerintah terhadap lingkungan harus terus ditingkatkan demi kemajuan Bali.