“Halo orang-orang yang ikut ekspedisi di sini, barang-barang pribadi udah ready?” ucap Kadek Dwika Wahyu Dinata Putra (18) sontak membuat beberapa kepala tersentak mengingat keperluan pribadi untuk Ekspedisi Jejak Arkeologi Munduk Juwet. Sebab sore ini (17/01) mereka akan siap melangkah.
Pukul 13.51 WITA Ruang Prajna Paramitha masih terasa sesak dipenuhi barang-barang Ekspedisi Jejak Arkeologi Munduk Juwet. Lantas suasana ruangan itu pun semakin kacau akibat ulah setiap pribadi yang tampak kewalahan mengurusi kesibukan masing-masing. Entah itu berlalu lalang mencari pakaian ganti, sibuk sendiri memastikan tidak ada satu pun barang yang terlupakan, atau pula duduk di pojok ruangan untuk mengisi perut yang keroncongan.
“Kemarin itu aku sampai nggak bisa tidur, gara-gara saking excited-nya. Bahkan aku bisa bangun jam 5 pagi tanpa alarm, cuma buat nyiapin barang-barang bawaan,” aku Kadek Ninda Nandita Putri (17) dengan menggebu-gebu kegirangan. Awal langkah Ekspedisi Jejak Arkeologi Munduk Juwet ini pun sebenarnya telah didahului oleh beberapa orang dari tim perlengkapan, tim tirta yatra, dan tim dokumentasi yang telah menuju Munduk Juwet, Tabanan semenjak pukul 11.00 WITA dengan mengendarai kendaraan roda empat. Tim yang terdiri dari Krishna Wiranatha, Aris Suardana, Puja Wirawan, Eka Kusumawardani, Diva Iswarani, Dwi Gita, dan Adi Primantara tersebut sengaja medahului peserta ekspedisi yang lain, guna mempersiapkan area basecamp.
“Kita sampai di Tabanan sekitar jam 2 siang, terus yang cowok-cowoknya pada langsung nyiapin tenda. Cewek-ceweknya mebanten di sekitar sini,” ungkap Nyoman Aris Suardana (17) via ponsel. Sementara itu, di ruang Prajna Paramitha, peserta ekspedisi mulai berkumpul dan bergegas berpamitan dengan Drs. Ida Bagus Sudirga, M.Pd.H selaku kepala sekolah SMAN 3 Denpasar. “Ya pesan dari saya hati-hati di jalan, tetap jaga diri masing-masing. Karena kan kondisi siang dan malam di sana tentu saja berbeda,"pesan pria berkacamata itu mengingatkan anak-anak didiknya. Namun sayang, karena waktu yang tersisa tak cukup banyak akhirnya anak-anak Madyapadma terpaksa batal mengayuh sepedanya masing-masing. Tepat pukul 16.15 WITA anak-anak Madyapadma berangkat memulai petualangannya menuju Munduk Juwet. (kar/dyt)