Di dalam ruangan bersuhu dingin pada salah satu ruang di Gedung Merdeka Puputan Denpasar terlihat dipenuhi para peserta nominasi YSA7. Di tengah ruangan yang dilapisi oleh kain hitam ini tampak ramai dan terfokus ke satu titik yaitu gadis cantik berkaca mata berpakaian dengan corak garis gelap terang.
Salah satu rangkaian dari acara Youth Sineas Award 7 yang kini sedang berlangsung adalah diskusi film sesi kedua. Acara yang kini dipandu oleh Kadek Dwika Wahyu Dinata diisi oleh seorang narasumber yang berpengalaman di bidang perfilman. Sosok yang mengisi acara kali ini adalah I Dewa Ayu Diah Cempaka Dewi. Diskusi yang membicarakan pentingnya reset dalam pembuatan film documenter ini diisi dengan pemutaran film Away From Ayah.
Dalam pembicaraannya, Ayu Diah banyak memberikan pengetahuan berdasarkan pengalamannya tentang peranan riset dalam kesuksessan film dokumneter. Ia berpendapat bahwa semua karya seni membutuhkan suatu riset dan dapat dilihat dari hal-hal yang kecil. “Sebenarnya semua karya seni perlu riset untuk mendapat objek dan momen yang pas,” jelas gadi berambut panjang ini. Diberitahukan pula bahwa reset merupakan 50 persen dari seluruh proses pembuatan film.
Ayu Diah juga berbagi pengetahuan mengenai jenis-jenis riset. “Jenis-jenis dari riset itu ada riset arsip, riset lapangan lalu menentukan perspektif,” terangnya. Perspektif itu sendiri Diah Ayu menambahkan bahwa semua karya seni itu subjektif sebab dipengaruhi oleh sudut pandang dari pembuatnya. Untuk mendapatkan sudut pandang yang baik diperlukan adanya penyesuaian terhadapap kamera bagi lingkngan yang akan di riset.
Melalui diskusi film yang diadakan pihak YSA 7 dalam pengisian acara, banyak manfaat yang diperoleh bagi kepentingan mereka kedepannya. Salah satu peserta diskusi yang hadir adalah Ni Made Diah Citra Dewi(16). Ia mengaku mendapat pengetahuan lebih mengenai perfilman. “Melalui acara ini aku dapat informasi baru karena awalnya cuman tahu sedikit mengenai film. Setelah ikut diskusi aku sadar bikin film itu susah,” ungkap gadis berambut pendek ini. Bahkan dirinya juga mengaku bahwa dia menjadi termotivasi untuk membuat film kedepannya.
Suatu kesalahan yang sering dilakukan oleh para filmmaker adalah kemalasan untuk menonton film. Padahal menonton film itu sendiri merupakan bagian dari riset karena melalui ini para filmmaker mampu membandingkan karyanya dan membuat film yang lebih baik lagi. Bercermin terhadap kesalahan ini beberapa pesan diungkapakan oleh Ayu Diah kepada seluruh peserta dan para filmmaker. “Tonton film sebanyak-banyaknya terutama yang masuk festival film untuk dapat membuat film yang lebih baik.”