Kehadiran Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra ke Denpasar Book Fair secara mendadak sontak membuat banyak pengunjung terkejut. Walikota Denpasar itu tampak bergegas turun dari Mobil dan segera menyambangi stand Madyapadma sekaligus menjadi saksi peluncuran database karya Madyapadma.
Mentari yang mulai membenamkan dirinya ke ufuk barat tak mempan untuk membuat Denpasar Book Fair 2019 menjadi sepi. Hari ini pada Rabu (14/08) menjadi hari terakhir dari pelaksanaan pameran buku tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Denpasar yang berkerja sama dengan Komunitas Madyapadma. Berbagai stand – stand buku maupun kuliner senantiasa hadir menenami Denpasar Book Fair 2019. Selain menghadirkan pameran mengenai buku, berbagai kegiatan mengenai literasi juga tersedia bagi anak – anak sekolah baik dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), mahasiswa hingga masyarakat umum. Tak hanya itu, merekapun dapat berpartisipasi mengikuti berbagai kompetisi jurnalistik seperti kompetisi Kording (Koran Dinding), Karikatur, Reportase, Resensi, Foto Instagram dan Vlog Instagram
Pada hari yang menjadi puncak kegiatan, tak disangka – sangka Walikota Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra datang dan mengahadiri Denpasar Book Fair 2019. Stand Madyapadma menjadi stand pertama yang dikunjungi, sembari beliau melihat karya – karya hasil dari anak – anak jurnalis muda ini. Database Madyapadma menjadi aset pertama yang diberi ukiran manis tanda tangan oleh pria nomor satu di Kota Denpasar tersebut. “Website database itu isinya ada film, buku, haki, dan prestasinya Madyapadma,” tutur Ni Made Karina Dwitya Savitri selaku Pemimpin bidang Database di Madyapadma angkatan 41. Yang akrab disapa Karina ini juga menuturkan bahwa peluncuran Database ini dipersiapkannya selama menjabat sebagai pemimpin bidang Database di Madyapadma Journalistic Park. "Ya, sebenarnya database ini satu hal yang udah lama ingin diluncurkan karena ini juga hal yang mendukung untuk memuat aset penting Madyapadma disetiap angkatan, terus adanya database ini agar menggampangkan mencari informasi mengenai madyapadma," tambah siswi kelas 12 ini.
Tak hanya dikenalkan dengan peluncuran Database, bukupun kembali menjadi pelabuhannya, goresan tanda tanganpun tertulis dengan rapih senada di 4 buku karya Madyapadma yaitu Thailand series 1, Thailand series 2, Kumpulan Karikatur dan Eling Suplement. Satu sisi, rasa ingin tahu hasil kerja sama Pemerintah Kota Denpasar dengan Komunitas Madyapadma inipun terjawab, iapun menelusuri satu demi satu stand yang ada di Denpasar Book Fair 2019. Sapaan ramahnya sudah tidak asing lagi tuk menyapa orang-orang yang melintas, sesekali ajakan potret bersama iya turuti dengan sepenuh hati tanpa ada paksaan.
Pria yang berpakaian adat Bali saat menunjungi Denpasar Book Fair 2019 ini memiliki pandangan tersendiri bagi Madyapadma yang juga menjadi panitia penyelenggara Denpasar Book Fair 2019."Saya sebenarnya sudah lama mengenal Madyapadma, Madyapadma ini memberikan inspirasi hal yang baru, baik di dunia riset, buku ataupun ide lain seperti peluncuran Database ini, Madyapadma ini menjadi pelopor yang baik dan karyanya patut diinpirasi oleh semua orang," tuturnya. Ia juga menambahkan harapannya mengenai literasi bagi anak muda. "Dengan adanya kegiatan ini, untuk anak muda harus lebih banyak yang gemar membaca, karena itu adalah sumber pengetahuan, sehingga nanti kita tidak perlu repot lagi memikirkan generasi penerus kita kedepannya karena mereka sudah dipupuk dengan adanya gerakan literasi itu sendiri," tutupnya dengan senyum. (sa/dyt)