Kepada lampu belajar yang kuceritakan kisah
Kepada lentera kamar yang ku adukan duka
Mungkin juga pada bantal basah karena keluh tangisku
Ketika alis saling beradu,
Kala itu kurasakan sembilu
Ku rasakan juga tangis merindu
Yang kusadari memang tak pantas untuk mengadu
Aku yang menutup kelopak mata perlahan
Pada matamu yang terbuka karenanya
Siapa yang peduli Kristal kristal bening jatuh dari sudut megaku
Dan memang seperti ini yang kusebut kita
Berjalan beriringan, namun tidak untuk saling menggandeng tangan (pad)