Saat dunia ditelan malam
Saat manusia damai dalam kantuk
Aku masih di sini, dengan ingatan yang sama
Dan masih berpikir
Mengapa aku rela berlumur dosa
Mengabaikan petuah bundaku
Hanya untuk seorang pembual
Yang dibalut dengan sampul manis
Dulu kau berjanji
Akan menjadi sekuat batu karang
Rela membelah hempasan ombak
Kala fajar menyinari
Atau saat rembulan menampakan diri
Kau akan setia menungguku
Tapi apa daya
Kau hanya seonggok pasir
Yang dengan mudahnya tersapu
Oleh ombak hawa nafsu
Selama sewarsa
Kau sudah mengajariku banyak hal
Tentang mencintai, dan dicintai
Kau membuatku mengerti
Artinya memiliki, dan dikhianati
Canda haru kita lewati
Kau selalu mengerti bagaimana cara
Membuatku, merasa diinginkan
Bahagia, itu yang kurasakan
Takkan ada saat indah, tanpamu di sisiku
Dan kini, suka menjadi duka
Kita dipisahkan oleh ego
Layaknya mata pisau
Dengan tajam membelah dua sisi
Ini bukanlah suratan perang
Hanya kata curahan hati
Yang tak bisa kuluapkan di hadapanmu
Layaknya abu
Yang tak bisa menyampaikan pesan
Seperti saat ia menjadi kertas (lts)