SMA Negeri 3 Denpasar mendapatkan kesempatan emas untuk unjuk kreativitas tanpa batas. Kunjungan delegasi UNESCO menjadi wadah siswa-siswi Trisma untuk menunjukkan aksinya. Bagaimana tanggapan mereka tentang Trisma ?
Sebagai sekolah adiwiyata, sekolah peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Trisma menggunakan kesempatan ini dengan menyajikan pameran riset yang berkaitan tentang lingkungan, kunjungan ke kebun Taman Ratna Permata Bumi, serta kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di perpustakaan.
Kepala SMA Negeri 3 Denpasar, Ni Kadek Dwi Rustinawati, membeberkan persiapan ini dilakukan selama satu bulan dengan partisipasi penuh dari warga sekolah.
“Harapan saya mungkin dengan adanya kunjungan ini, mereka bisa menceritakan hal-hal menarik yang mereka temukan disini dan Trisma bisa dipromosikan dan mendapat pengalaman dengan kunjungan lain dari beberapa negara dengan pengalaman yang berbeda," Kepala SMA N 3 Denpasar.
Setelah melihat ragam aktivitas yang disuguhkan anak - anak Trisma Mark Manns, seorang programme specialist di UNESCO menyebutkan dirinya sangat senang dengan antusias dari masyarakat sekolah untuk menyambut kedatangan UNESCO. "Sekolah ini sangat bagus karena memberikan kesempatan kepada siswa-siswinya untuk mempelajari berbagai bidang," tutur Mark.
Pria bertubuh semampai ini melanjutkan jika dirinya sangat terpukau dengan Taman Ratna Permata Bumi karena bisa menghasilkan dan mempertahankan kearifan lokal dan gaya hidup masyarakatnya. Selain itu, pria yang berasal dari Kanada ini sangat tertarik dengan riset yang ditampilkan oleh ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan Madyapadma Journalistic Park. "Setelah berkeliling saya melihat banyak pebisnis masa depan, saya sungguh terkesan," ungkap Mark.
Beberapa delegasi merupakan seorang guru di negara mereka. Isaias Abilio Caldas salah satunya, seorang guru di negara tetangga Timor Leste. Isaias merasa bahwa saat ini juga wawasannya diperluas, karena melihat dampak nyata dari seorang guru. “Saya seorang guru juga, melihat anak - anak disini membuat saya bangga. Saya dapat melihat langsung ternyata pengajar dapat berdampak besar kepada siswanya,” tutur Isaias. Setelah melihat segala aktivitas dan pameran dirinya mendapatkan ide pembelajaran untuk diterapkan di negaranya.
Sama halnya dengan Wangchuk menteri kurikulum negara Bhutan yang menyatakan bahwa pembelajaran di kelas sebenarnya tidak terlalu berdampak di kehidupan nyata. Justru tipe pembelajaran seperti projek ini yang lebih berdampak kepada siswa nanti.
Tak hanya dari tamu internasional, Menteri Inovasi dan Daya Saing di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan turut memberikan pujian. “Excellent, sekolah berbudaya yang mampu berkolaborasi antara murid dan guru, sehingga tidak ada gap di antara keduanya. Tidak hanya belajar di kelas tapi juga mengenal lingkungan dan budaya lokal. Trisma sangatlah inline dengan SDGs (Sustainable Development Goals). Trisma mampu mencapai SDGs secara menyeluruh, yang tentunya tidak hanya tentang lingkungan,” jelas Ananto.
Para partisipan dalam kunjungan UNESCO ini sangat mengagumi kreativitas yang ditunjukkan oleh para siswa, tak terkecuali pada pameran risetnya. "Banyak partisipan yang ingin kembali lagi ke pameran risetnya karena menurut mereka itu inovasi yang sangat menarik," ujar Ni Kadek Anggreni selaku ketua panitia dalam acara kunjungan delegasi UNESCO. Selain itu, wanita berambut pendek ini mengaku mendapatkan masukan dari beberapa partisipan terkait siswa-siswi yang masih kurang fasih dalam berbahasa inggris. "Mereka menyebutkan mungkin lebih banyak lagi siswa yang harus dilatih bahasa inggrisnya dengan melakukan training khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris," ungkapnya.
Walaupun demikian, kunjungan ini merupakan kunjungan internasional kedua yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Denpasar. Rina Imayanti perwakilan Direktorat SMA mengaku tidak salah pilih sekolah. “Saya sangat bahagia, tidak kecewa dan merasa tidak salah pilih karena dilihat dari siswa siswi nya memiliki karakter,” tutup Rina di penghujung wawancara. (Sa)