Di era digital tak susah untuk mendapatkan segudang informasi. Namun dari segudang informasi itu apakah semuanya fakta? Presslist 13 menghadirkan kelas kognitif pada Sabtu (24/12) untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Tak terasa Presslist 13 telah mencapai penghujung acara. Kelas kognitif menjadi salah satu rangkaian kegiatan menarik yang memeriahkan ujung acara Presslist 13. Kelas ini berhasil diselenggarakan pada Sabtu (24/12) pukul 11.00 WITA melalui Online Zoom Meeting. Kelas kognitif ini diikuti oleh 18 peserta tingkat pelajar SMA/SMK/sederajat se-Bali. Tim Madyapadma mengundang Made Padma Dewi Bajirani, M.Psi., sebagai pembicara dalam program kelas ini. Ibu Padma adalah seorang psikolog klinis yang saat ini bertugas sebagai dosen di Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
Kelas kognitif ini membahas cara cekatan berpikir kritis di zaman serba canggih seperti sekarang. Menurut Made Padma Dewi Bajirani, M.Psi., berpikir kritis itu ibarat saringan teh. Semakin rapat saringan yang dipakai, maka semakin jernih pula hasil teh yang diperoleh. Jika cekatan berpikir kritis, maka akan semakin mudah menyaring fakta di tengah era digital. Selain itu, berpikir kritis sangat dibutuhkan generasi muda saat ini untuk melatih kemampuan berpikir, mengembangkan keterampilan sosial, serta mendapatkan informasi akurat di zaman globalisasi ini.
Para peserta turut diajak ikut serta mencoba berpikir kritis oleh narasumber dengan melempar pertanyaan seru seperti teka-teki. Meski pembawaan santai, pemaparan beliau sangat asik untuk disingkap. "Ibu Padma (pembicara) tahu kalau yang diajak bicara itu anak muda dan pintar menyesuaikan sama gaya-gaya anak muda, kekinian lah. Jadi, tidak bikin ngantuk ataupun bosan,” papar Ni Wayan Ary Suci (18), salah satu peserta kelas kognitif. Gadis yang akrab disapa Ary Suci ini juga mengungkapkan rasa sedikit kecewanya terhadap pelaksanaan kelas kognitif yang terasa singkat. “Satu jam tadi itu rasanya kurang buat dapat informasi lebih banyak. Sampai akhir pun seru," tambah Ary Suci (18) ketika diwawancarai tim Madyapadma via online.
Kehadiran kelas kognitif yang diadakan Madyapadma dalam rangka PRESSLIST 13 menjadi rumah generasi muda untuk berkembang di era digital saat ini. Made Padma Dewi Bajirani, M.Psi. juga menambahkan bahwa tanpa berpikir kritis, anak muda penerus bangsa akan mudah menelan informasi mentah-mentah. Dampaknya akan merugikan diri sendiri juga orang lain. Maka tak heran kelas kognitif ini menjadi salah satu rangkaian acara PRESSLIST 13 yang paling dinanti-nanti. "Semoga kedepannya ditingkatkan lagi untuk durasi kelas kognitif. Karena pembicaranya yang asik dan seru, jadi sayang kalau hanya dapat bertemu (online) dan tahu dalam durasi yang singkat," jelas Ary Suci siswa SMAN 3 Denpasar ini.
Di samping itu, Ary Suci juga mengungkapkan harapannya agar program kelas kognitif terus berlanjut. "Harapan kedepannya untuk penyelenggara kelas kognitif, supaya melanjutkan terus program kelas ini. Terutama bagi kalangan anak muda yang perlu tahu dan mengerti pentingnya berpikir kritis di zaman yang sudah serba canggih ini," lanjut Ary Suci (18) dipenghujung wawancara. (pry)