Penerapan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 sudah diserukan dengan lantang, menandakan perubahan keseharian masyarakat. Tak terkecuali masyarakat Hindu di Bali yang tak dapat terlepas dari pelaksanaan upacara adat. Mengingat lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 beberapa waktu lalu, kluster upacara adat diyakini sebagai salah satu penyebabnya. Bagaimana tidak? Maraknya pelaksanaan upacara adat di Bali, disinyalir oleh jatuhnya Buda Kliwon Pegat Uwakan pada tanggal 21 Oktober.
Umat Hindu meyakini setelah Buda Kliwon Pegat Uwakan menjadi masa yang tepat untuk menggelar upacara adat. Lemahnya disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat saat mengikuti upacara adat seperti pawiwahan, mecaru, otonan, dan bentuk upacara Panca Yadnya lainnya yang menjadi penyebab utamanya.
Kurangnya kesadaran masyarakat yang menyebabkan sulitnya menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak akibat jumlah undangan yang tidak dibatasi memicu keramaian. Masih ditemukan juga masyarakat yang tak taat mengenakan masker, dan kurang memperhatikan kebersihan tangan saat mengikuti upacara adat, memberi pengaruh besar pada penularan Virus Corona melalui kluster upacara adat di Bali.