Siap wadahi suara dan kreativitas generasi muda, Presslist Virtual 12 hadir pada 30 Desember 2021 mendatang. Berbagai kegiatan terlaksana guna mewarnai semaraknya acara
Terhantam pandemi tampaknya tak membuat anak Madyapadma gentar dan menunda segala kegiatan. Bagi mereka, pandemi menjadi momentum untuk menguatkan rasa keIndonesiaan dalam diri generasi muda. Berangkat dari hal tersebut, “Meneguhkan Jati Diri, Menguatkan Keindonesiaan” sepakat diusung menjadi tema Presslist Virtual 12 yang puncaknya pada 30 Desember 2021.
Presslist tahun ini kembali dengan lebih banyak acara dibanding tahun sebelumnya, antara lain lomba esai dan fotografi pelajar tingkat SMP se-Bali, lomba infografis pelajar tingkat SMA nasional, penerbitan buku dan peluncuran e-book karya Tim Madyapadma, inkubasi usaha rintisan bootcamp anggota Madyapadma, peluncuran lembaga usaha rintisan Madyapadma, serta workshop film fiksi pendek bagi siswa-siswi SMP dan SMA se-Indonesia.
Inkubasi dan peluncuran lembaga usaha rintisan menjadi sebuah gebrakan baru oleh Madyapadma. Inkubator usaha rintisan Madyapadma ini berfungsi sebagai wadah yang akan memberikan bimbingan usaha rintisan kepada generasi muda oleh pembimbing serta mentor yang berpengalaman di bidangnya. Tercatat sebanyak 17 orang telah tergabung, yang terbagi atas delapan tim dan juga individu. Nantinya, ide-ide usaha rintisan mereka akan diluncurkan dalam Presslist Virtual 12. Namun bimbingan tak berhenti sampai di sana, anggota akan dituntun hingga menghasilkan sebuah produk startup.
Gebrakan baru lainnya ialah workshop film fiksi pendek yang telah terlaksana pada Selasa (28/12). Workshop ini menghadirkan Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha sebagai pembicara, dengan memaparkan materi mengenai film fiksi pendek. 34 peserta nampak sumringah, berbagai pertanyaan silih berganti dilontarkan oleh peserta selama sesi diskusi. “Pengetahuan-pengetahuan baru tersebut mudah dipahami sehingga dapat menjadi bekal ke depannya di dalam bidang perfilman,” tulis salah seorang peserta dalam Google Form presensi workshop, Selasa (28/12).
Jika inkubator usaha rintisan dan workshop film fiksi pendek adalah gebrakan baru, berbeda halnya dengan penerbitan buku karya Tim Madyapadma. Ini sudah layaknya warisan, turun temurun dilaksanakan. Yang membedakan, tahun ini Madyapadma melahirkan 21 buku siap terbit. Adapun 19 di antaranya masuk dalam kategori buku populer, satu judul kategori buku karikatur dan infografik, serta satu judul dalam kategori buku seri ilmiah.
Tak dapat dipungkiri, melaksanakan begitu banyak acara di tengah badai pandemi menjadi sebuah tantangan besar. Tak ayal, arus komunikasi antar panitia pelaksana kerap terhambat. Salah satunya dialami oleh Putu Okta Satriani (18) selaku Ketua Sie Acara. Untuk mendiskusikan susunan acara, Okta dan rekannya mesti berbalas email untuk merevisi file susunan acara yang cukup memakan waktu. Ditambah lagi, tak semua panitia mampu bergelut 24 jam dengan gawainya untuk melihat pembaruan.
Di samping komunikasi, Covid-19 turut mempersulit proses penggalian dana. Sejauh ini, dana yang terkumpul belum mampu menutupi keseluruhan biaya Presslist. Tapi bagaimanapun, Presslist Virtual 12 mesti tetap terlaksana, yang bahkan puncaknya sudah di depan mata. Selaku Koordinator Penggalian Dana, Putu Jyotira Dias (16) mengaku telah melakukan penggalian dana melalui penjualan barang bekas dan pencarian sponsor. Namun akibat diburu deadline, dua upaya tersebut tidaklah cukup. Untungnya bala bantuan datang dari dana sekolah, donasi alumni Madyapadma, serta biaya pendaftaran peserta.
Kendati terjebak dalam berbagai kendala, para insan Madyapadma terus mengupayakan yang terbaik dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyukseskan Presslist Virtual 12. “Harapan saya, semoga Presslist bisa berjalan dengan lancar, sesuai dengan harapan teman-teman panitia, dan kegiatan ini bisa berguna kedepannya bagi panitia dan peserta yang terlibat,” tutup Agung Sri Anindya Swari (17) selaku ketua panitia. (cit/mcy)