Lukiskan sejarah baru, Madyapadma gelar Workshop Film Fiksi Pendek dalam rangkaian Presslist Virtual 12. Antusiasme peserta tergambar jelas dari berbagai pertanyaan yang tak henti mereka lontarkan.
“Halo, selamat pagi teman-teman semuanya. Selamat datang di acara Workshop Film Fiksi Pendek Presslist Virtual 12,” sambut Ida Bagus Tresna Indra selaku moderator, membuka jalannya acara via zoom meeting, Selasa (28/12). Nampak 34 peserta yang terdiri dari siswa SMP dan SMA se-Bali memasang wajah sumringah, kegiatan yang mereka nantikan baru saja dimulai. Acara diawali dengan doa, sambutan ketua Presslist 12, kemudian dilanjutkan dengan sedikit mengulas profil Anak Agung Ngurah Bagus Kesuma Yudha selaku pembicara.
Tepat pukul 10.13, hidangan pembuka disuguhkan. Tampil di layar sebuah materi bertajuk “Yuk! Buat Film Fiksi” karya Kesuma Yudha. Tatapan penuh selidik dari para peserta tak dapat dihindarkan. Tak sabar menanti ‘daging’ yang akan mereka cerna selama 60 menit ke depan. Pembahasan bermula dari yang sederhana, seperti “Apa itu film fiksi?”. Kemudian berlanjut dengan bahasan yang semakin dalam, hingga peserta diajak mengetahui tahapan-tahapan dalam membuat sebuah film fiksi pendek.
Meski kian dalam, namun bahasan mengalir begitu saja lantaran Kesuma Yudha memaparkan dengan gaya bahasa dan perumpamaan yang mudah dicerna. Hingga tak terasa, kini telah berada di penghujung materi. Sebuah link YouTube yang berisikan karya film fiksi pendek milik Kesuma Yudha menjadi materi penutup, dan dilanjutkan dengan sesi diskusi. Tak berselang lama, sebuah pertanyaan terlontar dari salah seorang peserta bernama Mersya. Kemudian disusul oleh penanya-penanya lain yang silih berganti mengutarakan rasa keingintahuan mereka.
Antusiasme yang terjadi di lapangan nampaknya selaras dengan latar belakang dilaksanakannya workshop ini. “Antusias para remaja Indonesia untuk berpartisipasi dalam lomba film fiksi bisa dibilang tergolong tinggi. Namun konsistensi para remaja untuk berkarya layak diperhatikan dan dikembangkan, maka dibutuhkan kegiatan yang dapat menyalurkan dan mengasah kemampuan perfilman remaja secara mandiri di rumah,” terang Anak Agung Gede Bagus Surya Galang Pradana (16), Ketua Workshop Film Fiksi Pendek.
Di balik suksesnya acara, ada tantangan yang lebih dulu dihadapi oleh para panitia. Salah satunya adalah upaya menggaet peserta dalam jangka waktu singkat. Mau tak mau, panitia mesti gencar menyebarluaskan informasi agar mencapai target peserta. Namun jerih payah terbayar lunas, tatkala membaca pesan dan kesan para peserta workshop dalam formulir presensi Google Form. “Saya sangat senang mengikuti workshop kali ini karena banyak informasi yang saya dapatkan mengenai film fiksi,” jelas I Gusti Ngurah Agung Perama Ugra Sena (13), peserta dari SMP Negeri 3 Denpasar.
“Selama diadakannya workshop tadi, materi yang dibawakan sangat bermanfaat dan cara menjelaskan materi tersebut begitu komunikatif sehingga mudah untuk dipahami. Pembicara yang baik dan ramah sangat menambah kesan hangat saat workshop tadi,” timpal peserta lain. Ada pula yang menginginkan agar workshop selanjutnya menghadirkan dua pembicara dengan materi lebih beragam agar semakin menarik. Selaku ketua, Surya Galang melihat bahwa workshop film fiksi pendek memiliki peluang yang bagus karena semakin banyak imajinasi generasi muda yang lahir saban harinya. Ia turut berharap, dengan diadakannya workshop ini, banyak siswa-siswi yang kini mampu menciptakan karya film yang menarik. (cit)