Covid-19 acap kali dijadikan alasan lunturnya rasa keIndonesiaan. Namun bagi Madyapadma, pandemi justru menguatkan. Melalui Presslist Virtual 12 salah satunya.
Tahun ini, “Meneguhkan Jati Diri, Menguatkan Keindonesiaan” sepakat diusung menjadi tema Presslist Virtual 12 yang puncaknya 30 Desember 2021 mendatang. Mencuatnya tema ke permukaan tentu saja lahir dari rapat mendalam antara Pembina Madyapadma dan para panitia inti. Memang sudah layaknya tradisi, tema yang diangkat dalam Presslist senantiasa berpedoman pada tema tahun-tahun sebelumnya agar selaras dan berkaitan.
Keterkaitan tak hanya pada tema, namun juga pada logo Presslist tahun ini. Pada logo, terdapat sebuah bintang yang melambangkan jati diri anak-anak Madyapadma, yaitu berpikir merdeka, mandiri, dan berbudi. “Bintang juga diletakkan di antara dua pita berwarna merah putih berbentuk huruf ‘S’ dan ‘2’, sebagai ekor bintang atau cahaya dari bintang. Dimana berarti bintang itu sebagai pemersatu dan menguatkan rasa keIndonesiaan,” tutur Ni Putu Gesika Hilliana Dewi (17), salah seorang pendesain logo Presslist Virtual 12, saat dihubungi Tim Madyapadma, Senin (27/12).
Menurut pengakuan Agung Sri Anindya Swari (17) selaku Ketua Panitia Presslist Virtual 12, persiapan menuju puncak acara baru berjalan kiranya 25 – 35 persen lantaran waktu yang cukup singkat dan terhantam pandemi Covid-19. “Kendala banyak sih jujur, terutama untuk peserta karena di waktu yang sedikit ini kita harus ngejar target peserta dan sampai hari ini masih ada beberapa bidang yang belum mencapai target. Belum lagi masalah dana dan masih banyak sih sebenarnya,” keluhnya pada Tim Madyapadma, Minggu (26/12).
Kendala lain turut dirasakan oleh Putu Okta Satriani (18) selaku ketua sie acara. Ia mengaku, badai pandemi cukup menyulitkan arus komunikasi antara panitia satu dengan lainnya. Segalanya mesti dilakukan secara daring, salah satunya mendiskusikan susunan acara melalui email yang cukup memakan waktu. Okta butuh mengirim susunan acara pada panitia lainnya, yang kemudian direvisi dan dikirim kembali melalui email. “Jadi kita harus bisa pintar-pintar nyari jam untuk komunikasi aja, karena kan pasti aja beberapa dari panitia itu gak bisa buat megang HP 24 jam ya,” tambah Okta.
Kendati upaya menyukseskan Presslist Virtual 12 tak semulus jalan tol, namun Anindya Swari berharap agar Presslist tahun ini dapat terselenggara dengan lancar nantinya. Hal ini juga Anindya jadikan pembelajaran, agar lebih matang dalam menangani event-event ke depan. Okta menambahkan, “Semoga dengan adanya Presslist 12 ini bisa dijadikan wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat yang mereka miliki, khususnya di bidang jurnalistik.” (cit)