Dalam hitungan jari, Presslist kembali hadir mewadahi suara dan kreativitas generasi muda. 15 buku siap terbit dalam Presslist Virtual 12 sebagai kejutan bagi insan Madyapadma
Tiada hal yang akan terbuang sia-sia dalam Madyapadma. Tulisan singkat yang orang anggap tugas semata, rupanya dipandang bermakna oleh Madyapadma. Calon pengurus inti Madyapadma angkatan 44 tak menyangka, jerih payah mempertahankan diri dari ombang ambing tahap seleksi berbuah manis. Sepuluh tahap yang mereka lalui, terbayar lunas oleh kejutan 11 buah buku populer yang akan diluncurkan dalam Presslist Virtual 12 pada 30 Desember 2021 mendatang.
Kesebelas buku tersebut antara lain berjudul (Sepertinya Saya Tidak Salah Memilih Ekstrakurikuler Madyapadma; di Madyapadma Nothing is Impossible; Madyapadma Membuat Saya Semakin Berani dan Kritis; Madyapadma, Rumah Untuk Kembali; Madyapadma Kejutan Untuk Negeri; Madyapadma Menantang Saya Keluar dari Zona Nyaman; Madyapadma, Taman Bermain Sekaligus Kawah Candradimuka; di Madyapadma, Kita Belajar Nilai-Nilai Kehidupan; Madyapadma, Sekumpulan Orang ‘Gila’ di Sebuah Taman Bermain) beserta tambahan dua buku spesial dari anggota Madyapadma lain. Tak hanya buku populer, Presslist Virtual 12 turut melahirkan masing-masing sebuah buku pada kategori buku sastra, seri ilmiah, infografik, serta buku karikatur. Sehingga total, akan ada 15 buah buku yang muncul ke permukaan.
Lahirnya belasan buku ini tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Lelah menjadi hal yang paling kentara dari raut penulisnya. Terlebih, tulisan-tulisan mereka diburu deadline yang menjerat. Salah seorang penulis, Ni Ketut Ayu Fitarini (16) bahkan menitikkan air mata tatkala kehabisan bahan untuk ia tuangkan ke dalam sebuah tulisan. Perasaan takut salah menyeruak dalam hati sang penulis buku “Sepertinya Saya Tidak Salah Memilih Ekstrakurikuler Madyapadma” ini. Tak jarang pula, ia terjebak dalam proses penentuan ide dan gaya bahasa. “Aku itu anaknya gak pintar nulis, maksudnya ngerangkai kata-kata yang indah itu susah,” keluh Ayu Fita dalam pesan suara via daring, Sabtu (25/12).
Berbeda dengan Putu Jyotira Dias (16), penulis buku “Madyapadma, Rumah Untuk Kembali”. Bagi Jyotira, penentuan ide bukanlah kendala yang berarti sebab ide dapat muncul dari permasalahan di sekitar. “Menurutku yang lebih kendala itu nyari informasi yang akurat dan detail. Karena di beberapa tulisan itu ada yang butuh nyari informasi di internet. Untungnya aku dapat sih, walaupun seadanya,” tuturnya diakhiri tawa kecil.
Menerbitkan sebuah buku tak selalu tentang perjuangan si penulis, ada campur tangan layouter di dalamnya. I Gede Cahya Pradipa (17) mesti meluangkan tiga harinya berkutat pada aplikasi indesign pada awal-awal membuat layout buku, guna mempelajari lebih dalam hal-hal kecil di dalam software indesign. Dalam rentetan event Presslist Virtual 12 ini, Cahya Pradipa telah sukses mengerjakan layout buku milik Ayu Fita dalam jangka waktu sehari dengan ketekunan yang penuh demi mengejar target.
Karya para calon pengurus inti Madyapadma yang dirampungkan ke dalam belasan buku ini benar-benar layaknya kejutan. Putu Masayu Cahyaning Lestari (16), penulis buku “Madyapadma, Taman Bermain Sekaligus Kawah Candradimuka” tak menduga, tulisannya yang senantiasa diburu deadline masuk dalam daftar buku yang akan diterbitkan dalam Presslist tahun ini. Di sisi lain, Jyotira tak sekadar menganggapnya sebuah kejutan. Namun juga salah satu mimpinya yang terwujud, sebab memiliki buku karyanya sendiri merupakan mimpi yang ia tanam sejak duduk di bangku SD. (cit)