Air keruh serta sampah kiriman yang kian membludak membuat renovasi Tukad Loloan berjalan tak sesuai rencana.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah kota Denpasar untuk mewujudkan kota Denpasar menuju kota yang bersih, indah dan bebas dari sampah. Salah satu realisasinya adalah dilakukannya renovasi Tukad Loloan yang terletak di Pantai Mertasari Sanur sehingga menjadikan Tukad Loloan sebagai salah satu objek wisata di Denpasar. Tukad Loloan sendiri nantinya akan difasilitasi jogging track, dan wahana air. Namun masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam menjadikan Tukad Loloan sebagai objek wisata.
Salah satunya adalah harus dilakukannya penjernihan air untuk menunjang fasilitas wahana air disana. "Takut juga kan, air sungainya masih keruh, untuk membersihkannya juga susah karena di dasar sungai itu lumpur, apalagi pada saat musim hujan, pasti akan keruh," ujar Ketut Merta, penduduk asli setempat. Tak hanya airnya yang keruh, di Tukad Loloan sendiri masih terlihat sampah yang terbawa arus sungai, yang menurut Ketut Merta sampah tersebut adalah sampah kiriman dari kota, yaitu Tukad Balian. Hal tersebut membuat kondisi Tukad Loloan sangat disayangkan. "Ini sudah membaik, dulu waktu sebelum di renovasi lebih kotor dari ini, sampah plastik membludak dimana mana, sekarang sudah jauh lebih bersih 90%" lanjutnya. Dari pihak masyarakat sendiri sudah sering membersihkan areal disana, juga ada pasukan biru yang bertugas membersihkan saluran air, sungai, dan got.
Hal senada juga dikeluhkan salah satu pemancing di Tukad Loloan yaitu Hendra, menurutnya, sangat disayangkan Tukad Loloan kondisinya penuh sampah, kesadaran masyarakat untuk sampah dianggap masih rendah. Namun hal tersebut tak membuat orang-orang untuk berhenti memancing disana, padahal kerap pada saat memancing mereka bukannya mendapat ikan malah mendapat sampah yang tersangkut pada pancingan mereka.
Dengan rampungnya renovasi Tukad Loloan diharapkan bisa menjadi sarana prasarana dalam menjadikannya sebagai objek wisata dan penunjang kegiatan masyarakat. Tentunya hal ini sangat bergantung dengan partisipasi dari masyarakat agar sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan karena kelak nanti hanya akan membuat alam rusak dan tercemar. (msk/non)