“Aku sih pasrah dan iklas aja sama keadaan”, ujar Putu Phi Arindra Pasek Fajaramadiyasa si pecinta seni. Ayin, begitulah sapaan akrab laki-laki yang menjadikan seni sebagai wadah untuk mengasah kemampuannya.
Putu Phi Arindra Pasek Fajaramadiyasa akrab disapa Ayin, sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia telah aktif mengikuti berbagai perlombaan seni, termasuk Pekan Seni Remaja (PSR). Pekan Seni Remaja PSR adalah event tahunan seni remaja di Kota Denpasar yang berlangsung pada tanggal 24-31 Maret 2024. Tidur, itulah hobinya. Pada usianya yang baru 17 tahun, laki-laki satu ini memiliki kesempatan untuk bersaing dalam kategori Kendang Tunggal pada PSR 2024. "Kita latihan itu selama 2 minggu penuh, pagi sore", ujar laki-laki dengan zodiac libra itu. Meskipun cukup singkat, Ayin tidak pernah kehilangan semangat. Setiap pagi dan sore, dia tekun berlatih, menyesuaikan diri dengan irama dan melodi yang rumit. Baginya, seni adalah panggilan yang harus diikuti dengan penuh dedikasi. Dukungan dari keluarga dan teman-temannya juga menjadi penyemangat baginya. Dengan rasa ingin belajar yang tinggi dan semangat yang tidak pernah padam, Ayin siap untuk mengukir namanya dalam dunia seni, satu ketukan kendang tunggal pada satu waktu.
Dengan waktu yang cukup singkat, tentu tidak terhindar dari berbagai tantangan. Ayin harus mampu membagi waktunya dengan latihan di luar jadwal PSR. Selain untuk membagi waktunya, ia harus bisa untuk melatih dalam kekompakan tim. Ia memiliki cara tersendiri untuk melatih kekompakan timya, yaitu dengan “kemana-mana harus pergi bersama”, ujar Ayin. Seperti bermain bersama, makan bersama, dan latihan bersama. Dengan cara tersebut tentu akan membangun sebuah Chemistry antar sesama.
Meskipun rasa lelah mungkin telah menghampirinya, semangatnya tetap menyala untuk terus maju dan berprestasi dalam ajang seni tersebut. Setelah melalui segala perjuangan di saat perlombaan, tiba saat pengumuman juara. Tanpa diduga, Ayin berhasil meraih juara 1 dalam lomba Pekan Seni Remaja (PSR) kategori Kendang Tunggal tersebut. Rasa bahagia yang meluap dalam dirinya tidak dapat dipungkiri. Meskipun memiliki hobi tidur, Ayin berhasil menunjukan bahwa ia bisa dan layak untuk mendapatkan juara tersebut. Segala upaya dan perjuangan yang telah dilakukannya akhirnya terbayar dengan prestasi yang gemilang. “Perasaanku pastinya seneng, tapi masih tetep harus ditingkatkan lagi karena mencapai suatu hal itu gampang tapi mempertahankan itu susah”, tegas laki-laki pecinta mie goreng ini.
Selain PSR kali ini memberikan banyak kenangan dan pengalaman tak terlupakan bagi Ayin. "Pengalaman menarikku sih jalan keliling dentim ya," ujarnya dengan senyum. Ternyata, selama proses latihan, tidak hanya lelah yang dirasakan, tetapi juga kebahagiaan tersendiri. Perlombaan ini memberikan banyak pembelajaran berharga, seperti pentingnya kerjasama yang baik dengan tim dan keterampilan dalam mengatur waktu. Dengan memegang prinsip “ikhlaskan aja”, laki-laki satu ini berharap agar PSR tahun depan prestasi yang dimiliki berhasil dipertahankan, bahkan harus lebih baik lagi. (nda)