Putu Ayu Meidha Suwandewi SE.,M. EC Dev., begitulah nama lengkapnya. Perempuan berparas ayu dengan lesung pipi yang mempermanis senyum ramahnya. Dengan pembawaan lemah lembut dan anggun siapa sangka dibalik itu ada sebuah tekad yang sangat kuat. Cita-citanya menjadi seorang wanita yang mampu secara fleksibel mengikuti perkembangan zaman. Bukan hanya sekedar mampu, tetapi keingiannya juga ikut menjadi bagian dalam perkembangan zaman sekarang. Tekadnya yang kuat serta kegigihannya, menghantarkan dia pada keinginannya yang dirajutnya dengan apik.
Awalnya dia bekerja menjadi seorang appraisal yang waktu bekerjanya tidak menentu, tegantung lokasi properti yang ditinjau. Dan hingga kini ia dapat mengelola bisnis dan juga mengajar sebagai dosen di perguruan tinggi swasta. Hal ini mampu dijalani dengan baik oleh ibu satu anak ini. Kalimat yang selalu diyakini perempuan kelahiran 26 Mei 1991 adalah,”Hidup itu harus punya mimpi atau goals yang jelas. Jangan seperti air yang mengalir dan untuk sampai di tujuan atau goals itu harus berani berjuang dan berkorban. Jangan mudah putus asa. Jalan aja terus pasti sampai. Jangan lupa berdoa karena restu Tuhan itu penting.” Tidak main-main, hal itulah yang selalu ditanamkannya hingga kini dia bisa menapaki kesuksesannya.
Kepribadiannya yang kalem dan cenderung pendiam membuatnya lebih banyak mendengar, memperhatikan, dan memahami sesuatu dalam diam. Namun, bukan berarti perempuan yang memiliki hobi membaca ini adalah siswa yang pasif sewaktu sekolah. Lulus lebih cepat di antara teman seangkatannya di masa kuliah, strata satu dengan mengambil jurusan ekonomi pembangunan FEB Udayana dan melanjutkan strata dua di MEP UGM- Manajemen Aset dan Penilaian Properti. Di sela melanjutkan jenjang pendidikan S2, Meidha mampu mengasah kemampuannya dengan bekerja. Tidak tanggung-tanggung, Meidha mampu bekerja sembari mengelola bisnis yang kini juga menjadi ladang pundi-pundinya. Selalu belajar mengembangkan diri agar selalu siap terhadap semua perubahan, terbuka dengan segala hal dan dengan wawasan serta ilmu yang dimilikinya bisa memilih mana hal yang baik dan buruk. Hal ini pun menjadi modal awal Meidha untuk konsisten dalam mengembangkan dirinya.
Perjalanan yang Meidha jalani tidaklah selalu mulus tanpa hambatan. Banyak hal yang di luar dugaan terjadi yang membuat dirinya merasa gagal dan menurunkan kepercayaan dirinya. Diam, menenangkan diri, makan, hingga maraton drama korea dilakukan Meidha dikala dia sedang menenangkan dirinya dan di saat semuannya tidak berjalan sesuai harapannya. Setelah melalui itu semua dan pikirannya kembali jernih, Meidha perlahan akan mengevaluasi dirinya. Hingga puncaknya Meidha akan meminta saran dan kritik dari yang lebih berpengalaman. “Udah ketemu jawaban penyebab gagal, perbaiki, jangan ulangi kesalahan yang sama,” ujar Meidha saat diwawancarai via online pada Senin (17/08).
Masih kembali merajut mimpi, bagi perempuan yang berusia 29 tahun ini setiap harinya selalu ada saja mimpi dan cita-cita baru. Bermimpi tidak membuat Meidha hanya hidup dengan angan saja. Tetapi dengan hal itu, membuatnya semakin terpacu dalam usahanya merealiasikan mimpinya. “Terus ingat apa yang jadi alasan, kamu harus sampai pada tujuan yang ingin kamu capai. Keep positive mind,” pesan Meidha di akhir wawancara. (Dea)