Hidup di lingkungan serba mandiri memang membuat kita terdorong untuk menjadi lebih kuat, dari hal kecil pun nantinya akan bermanfaat di masa depan. Seperti yang dilalui Ni Made Dewi Yani, walau bertemu lika-liku kehidupan, bukanlah menjadi penghalang baginya untuk terus maju.
Menjadi satu-satunya anak perempuan dari empat bersaudara membuat Ni Made Dewi Yani atau kerap dipanggil Dewi memiliki sifat sabar dan pekerja keras. Ibunya merupakan seorang pedagang di Pasar Mambal, Badung yang membuka warung dirumahnya. Sedangkan ayahnya berkerja di hotel, setelah itu lanjut bekerja di kantor pembangunan desa.
Kondisi perekonomian keluarga Dewi sejak dulu sudah dikatakan berkecukupan, tetapi orang tuanya selalu sibuk bekerja, terutama sang ibu yang sangat menekuni pekerjaannya. Hal itu menyebabkan Dewi harus merawat adik-adiknya. “Orang tua jaman dulu sibuk, jarang sekali dapat perhatian dan waktu dari mereka, jadi apa-apa harus mandiri. Selain sekolah juga harus merawat dua adik di rumah”, ujar Dewi saat diwawancarai via online oleh tim Madyapadma pada Sabtu (05/12). Di sekolah, wanita yg lahir pada 2 Oktober 1970 ini selalu belajar dengan tekun dan rajin. Karena sudah terbiasa mandiri sejak kecil, terkadang ia membantu bibinya untuk berjualan disekolah waktu jam istirahat atau pulang.
Dari usia belia, Dewi sudah memiliki banyak mimpi yaitu salah satunya mejadi dokter. Oleh sebab itu ia belajar dengan tekun sampai ke jenjang SMA. “Jaman SMA itu adalah masa dimana bisa mempelajari banyak hal. Pelajaran yang paling saya sukai itu biologi, jadi sempat tertarik menjadi dokter”, tutur Dewi. Di masa inilah semangatnya menggebu-gebu untuk belajar lebih giat agar impiannya tercapai. Setelah beberapa semester ada yang mengatakan rumor tidak jelas bahwa jurusan kedokteran itu menyeramkan, Dewi pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk melanjuti keinginannya. Namun itu bukanlah akhir untuk perjalanannya. Ia berusaha mencari jalan lain, yaitu di dunia pariwisata. Melihat kondisi Bali yang pada saat itu banyak dijadikan tujuan wisata, Dewi menjadi semakin bersemangat untuk menjalani karirnya. Dan kini pun Dewi masih menekuninya. “Ya dari dulu go with the flow aja sih, ga perlu diambil pusing, toh kita masih bisa cari cara lain”, ungkapnya. Dewi juga mengungkapkan bahwa di dunia pariwisata pasti ada up and down, jadi ia jalani saja. Yang terpenting giat dan pantang menyerah, pasti semua akan berjalan sesuai tujuan.(ges)