Tak mudah puas dan selalu haus akan ilmu baru, harus menjadi dorongan untuk terus maju. Masalah dan hambatan memang tidak hanya datang dari luar tetapi juga dari diri sendiri. Demi terus berkembang menjadi lebih baik, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan menjadi hal wajib. Seperti semangat yang selalu mendorong Cinmaya untuk melangkah ke depan.
Acap kali gadis berparas ayu ini mengambil peran dalam event-event besar, Ni Komang Cinmaya Gayatri tak pernah berhenti berusaha mengembangkan potensi yang ia miliki. Memiliki kepribadiannya yang pecicilan dan tidak bisa diam, justru dijadikan jembatan hingga akhirnya ia memilih dunia teater sebagai wadahnya berkembang. Gadis pencinta green tea ini telah menggeluti bidang seni peran sejak duduk di bangku SMP, jelas kemampuannya tak bisa diragukan lagi karena jam terbangnya yang cukup tinggi. Untuk terus mengasah kemampuannya dalam dunia teater, ia kembali terjun dan berperan aktif di ekstrakurikuler Teater Tiga SMAN 3 Denpasar. "Waktu SMP aku masuk teater, tapi cuma tau operet doang. Setelah aku masuk Teater Tiga, aku tahu ada pembagian lainnya. Dari situ aku mulai coba belajar pantoret,” ujarnya.
Bagi gadis kelahiran Denpasar, 19 November 2003 ini dunia teater juga menjadi salah satu wadahnya untuk bersenang-senang bersama teman-teman. Kendati begitu, banyak guncangan dan jalan berbatu yang harus dilaluinya. “Secara main di dunia teater, sifat ke gapede-an (tidak percaya diri -red) ku ini ngeganggu banget,” aku gadis yang menggemari mata pelajaran PPKn tersebut. Ia menggembleng dirinya sendiri untuk menjadi lebih percaya diri dan tidak kaku dalam tugas yang diberikan padanya. Diharuskan untuk menyesuaikan diri dan terjun langsung sebagai peran yang belum pernah ia masuki sebelumnya, juga menjadi tantangan besar baginya. Cinmaya kerap diberi kepercayaan sebagai pengarang koreografi juga mengambil peran utama dalam berbagai event di SMAN 3 Denpasar. Gadis itu selalu berhasil menghiasi setiap panggung dengan tingkah kocaknya yang penuh totalitas. Tak hanya itu, Cinmaya juga pernah menjadi seorang asisten sutradara. Namun siapa sangka, setelah sempat diberi kepercayaan sebagai asisten sutradara, dirinya kemudian diberi kepercayaan tuk menjadi seorang sutradara dalam sebuah pementasan teater. Lantas, pada event Topenk Party pada 2019 lalu, ia berhasil memetik hasil jerih payahnya. Gelar sutradara terbaik berhasil dibawanya pulang. Hal itu, menjadi momen paling mengesankan bagi Cinmaya. Walaupun demikian, remaja yang juga hobi menulis dan menggambar ini tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Terbukti, Cinmaya berhasil menyabet peringkat 1 paralel IPS di Trisma.
Mengimbangi prestasi akademik dan non-akademik yang dimiliki Cinmaya, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Gadis itu harus menepati janji kepada kedua orang tuanya. Agar tetap dapat seirama menjalani teater dan pembelajaran akademik di sekolah, gadis bertubuh tinggi ini harus pandai-pandai dalam membagi waktunya. Terkadang ada hal-hal yang harus Cinmaya korbankan. Kehilangan sedikit waktu bersama keluarga sempat ia rasakan, “Sekolah pasti pulang sore. Jadi kalau seandainya kedapetan event, ya jadwal pulang lebih mundur lagi. Disitu terkadang orang tua sama kakakku mulai protes, karena aku makin jarang di rumah," tuturnya. Meskipun begitu, dukungan orang tuanya tetap menjadi semangat terbesarnya. Selain itu, sorakan penonton tatkala dirinya beraksi di atas panggung menjadi pacuan tersendiri untuk Cinmaya. Gadis yang gemar menyantap pisang ini juga masih punya mimpi untuk mendapat kesempatan memerankan karakter antagonis yang begitu kejam. Tidak ada yang dapat membuat kita berkembang selain kemauan kita sendiri untuk maju dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.