“Semakin banyak berbagi, pengetahuan kita akan semakin melekat”, petuah ini disampaikan Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd., M.Pd selaku kepala SMA Negeri 3 Denpasar sesaat sebelum membuka Pelatihan Apresiasi Jurnalis pada Kamis (24/10)
Di tengah kesibukan dan riuh serangkaian peringatan bulan bahasa di SMA Negeri 3 Denpasar, sedang dilakukan juga kegiatan yang merupakan bentuk tanggung jawab Trisma selaku penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kinerja Sekolah Prestasi. Dengan adanya program ini, sekolah yang dinilai berprestasi sepanjang tahunnya akan diberikan sejumlah dana bantuan untuk melakukan pengimbasan prestasi. Salah satu bentuk pengimbasan prestasi yang dimaksud adalah kegiatan Apresiasi Jurnalis yang dilaksanakan oleh Madyapadma Journalistic Park di bawah payung SMA Negeri 3 Denpasar.
Apresiasi Jurnalis merupakan kegiatan pelatihan jurnalistik yang dilengkapi dengan perlombaan koran dinding (kording) sebagai puncak acaranya. Dilakukan selama tiga hari, Apresiasi Jurnalis resmi dibuka dengan kegiatan pelatihan pada Kamis (24/10). Pelatihan dilakukan di Ruang Pertemuan Atas (RPA) SMA Negeri 3 Denpasar. Baik pelatihan maupun perlombaan nantinya diikuti oleh lima SMP terpilih. Di antaranya ialah SMP PGRI 3 Denpasar, SMPN 11 Denpasar, SMPN 5 Denpasar, SMP Widya Sakti, dan SMP Ganesha Denpasar. Tiap sekolah mengirimkan satu tim beranggotakan enam orang.
Dalam pelatihan Apresiasi Jurnalis, para peserta perlombaan dan seorang pendamping melakukan pelatihan jurnalistik khususnya dalam membuat suatu koran dinding. Kegiatan ini menghadirkan tiga pembicara yang nantinya akan menjadi juri dalam perlombaan. Materi berita dan profil dibawakan dengan terampil oleh Yuko Utami. “Asik banget pembawaannya, waktu jadi terasa cepat, tiba-tiba sudah selesai,” ungkap Ary Nindya (14), salah satu peserta pelatihan dari SMP PGRI 3 Denpasar tentang materi dari Yuko Utami.
Selain itu, pelatihan Apresiasi Jurnalis juga dibintangi Eka Yasa yang mengisi materi fotografi dan layout koran dinding. Meski dengan penyampaian formal dan materi yang cukup awam, Eka Yasa mampu membagikan ilmunya dengan baik kepada seluruh peserta pelatihan. Pembicara terakhir adalah Ananta Wijaya selaku pembina Madyapadma Journalistic Park yang mengisi materi penulisan subjektif. “Rasanya seperti kembali kuliah mendengarkan pembicara ini,” ujar Triulan Cahyani (22), salah satu pendamping peserta. Ungkapannya tentang pembawaan materi Ananta Wijaya tak salah usai totalitas yang dibawakan, salah satunya saat ia menyiram cover buku dengan air.
Pembekalan materi yang dilakukan selama setengah hari diharapkan mampu mengantarkan peserta pelatihan untuk melakukan yang terbaik pada puncak acara nanti. Ketika ditanya soal persiapan yang dilakukan setelah pelatihan, Triulan Cahyani menerangkan, “Kurang lebih sudah terbayang setelah materi yang diberikan tadi, tinggal fokus di persiapan besok,” urainya sebagai pendamping. Meski timnya tak berasal dari bidang jurnalistik, ia yakin mereka mampu belajar dan bersaing dari kegiatan ini.
Pada akhirnya, Apresiasi Jurnalis dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Memberikan ilmu dan melakukan pengimbasan prestasi. Lewat pelatihan kali ini, peserta pelatihan yang berasal dari berbagai sekolah diharapkan mampu memetik ilmu yang disampaikan dan kedepannya dapat dipergunakan dengan baik. Terlebih pada sekolah yang belum terlalu mendalami bidang jurnalistik. Sesuai dengan yang disampaikan kepala SMA Negeri 3 Denpasar dalam sambutannya, Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd., M.Pd berharap kedepannya ia dapat menerima berita bahagia dari peserta pelatihan bahwa selanjutnya mereka akan meraih prestasi dalam bidang jurnalistik. “Itu akan menjadi sebuah bukti keberhasilan dari program ini,” tutupnya saat menyampaikan harapan yang dimilikinya. Kadek Dwi Rustinawati, S.Pd., M.Pd juga menyampaikan bahwa dengan segala keterbatasan dan tanpa mengurangi makna yang dibawakan ia yakini Apresiasi Jurnalis dapat menghasilkan sesuatu yang optimal. (kay/chy/nmw)