Tak seperti biasanya lapangan SMAN 3 Denpasar kali ini diisi oleh segelintir remaja yang sedang melakukan sit-up begitu kompaknya. Meski mentari mencoba menembus kulit dan keringat bercucuran di kening mereka, sama sekali tak menyurutkan semangat mereka (05/01).
Sore ini (05/01) telah memasuki h-6 ekspedisi jelajah sepeda pesisir barat pulau bali yang akan diadakan dari tanggal 11 Januari hingga 16 Januari 2018 mendatang. Oleh karena itu mulai dari tiga hari belakangan ini rutin diakannya latihan fisik yang dilakoni dengan sepenuh hati oleh siswa-siswi Trisma (SMA Negeri 3 Denpasar-red). Latihan tersebut dilakukan tentu saja untuk mempersiapkan daya tahan tubuh para pesepeda dalam ekspedisi menelusuri Bali bagian barat. Hal ini diungkapkan oleh Ananta Wijaya, selaku Pembina Madyapadma Journalistic Park Trisma “Olahraga itu penting agar ketika sudah melakukan perjalanan panjang nanti, tidak ada yang mengalami cidera pada tubuhnya utamanya bagian kaki,” ungkap pria bertopi tersebut. Hal serupa juga dikatakan I Nyoman Tri Sendyana, menurutnya kegiatan ekspedisi menelusuri Bali nanti tidak akan berjalan lancar tanpa latihan fisik sebelumnya. “Latihan fisik ini harus dilakukan satu minggu sebelum kegiatan supaya para pesepeda tidak ada yang tumbang dan bisa bersepeda dengan lancar sampai tujuan,” ucapnya selaku pemimpin umum Madyapadma Journalitic Park.
Kegiatan latihan fisik ini tak luput dari semangat para siswa yang ikut berpatisipasi dalam acara ini. Hal tersebut diakui Kadek Dwika Wahyudinata (16), kekompakkan adalah hal penting dalam sebuah acara. “Tentu dalam kegiatan ini kalau tidak ada semangat dari masing-masing peserta, acara ini tidak akan lancar nantinya, walaupun latihannya capek tapi tetap seru soalnya bareng sama teman-teman,” ujarnya dengan senyum di bibirnya. Kendati melibatkan banyak orang dalam persiapannya, ekspedisi menelusuri bali ini tergolong relatif singkat sehingga beberapa tim bidang tampak kewalahan dan bingung akan teknis acaranya. “Persiapannya sih sudah dilakukan dari beberapa minggu lalu. Tapi teknisnya masih bingung, apalagi aku belum pernah mengikuti eksepedisi sebelumnya,” ujar Noni Artini (17) selaku tim bidang jurnalistik Madyapadma. Gadis yang memiliki kulit coklat ini mengungkapkan bahwa usaha tak akan menghianati hasilnya. “Ya walaupun dibidang mp online hanya berdua saja nanti, aku yakin pasti kita bisa kalau ada niatnya,” tambahnya.
Berjalan lancar dihari latihan fisik, tidak dapat menjamin kelancaran saat hari H. Oleh karena itu tetap diperlukan perjuangan dan kesungguhan dari masing-masing peserta. “Saya harap setiap latihan fisik perlu ditingkatkan para peserta, karena bagaimanapun ini untuk kepentingan mereka juga,” harap Cokorda Istri Wulandari (17). Desinta Linggarcani (16) peserta pesepeda ekspedisi menelusuri bali ini menambahkan, “Semoga semua kendala dapat teratasi dan acara nanti dapat berjalan dengan lancar sampai nanti balik ke sekolah,” tutup gadis kelahiran 26 Desember 2001 Ini diakhir wawancara. (mp/sa)