Oleh: Luh Putu Regita Septa Dewi
Ujian nasional untuk jenjang SMA/SMK setiap tahunnya rutin dilaksanakan. Untuk membantu para siswa mempersiapkan UN, pemerintah juga turut berpatisipasi terhadap persiapan tersebut dengan melaksanakan uji coba/pemantapan ujian nasional. Pelaksanaan tes pemantapan ujian nasional jenjang SMA/SMK Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali tahun ajaran 2013/2014 serentak dilaksanakan pada 17-19 Februari 2014. Sejalan dengan tahun sebelumnya, tahun ini, pemerintah menerapkan variasi 20 paket soal berbeda dalam satu ruangan ujian.
Sejak tahun ajaran 2012/2013, ujian nasional dipandang mengalami kemajuan dari segi jumlah paket soal, yaitu 20 paket. Apa yang mendasari penambahan paket soal tersebut? Tingkat kepercayaan masyarakat atas kemurrnian hasil UN masih rendah, melalui cara ini dinilai mampu menekan tingkat kecurangan atau mempersempit peluang bagi peserta ujian untuk bekerja sama maupun mencontek pekerjaan peserta ujian lainnya. Dengan demikian validitas hasil ujian akan lebih baik.
Apa pengaruhnya bagi para siswa? Siswa dituntut untuk lebih giat belajar dan tidak menggantungkan diri pada orang lain, meskipun hal tersebut dapat menjadi beban dan ketakutan sendiri bagi siswa. Dengan adanya 20 paket soal, pemerintah secara tidak langsung menganggap bahwa para siswa kurang memiliki kejujuran pada saat menjawab soal dan kepercayaan masih rendah.
Solusinya? Dari pemerintah, sebaiknya menggalakkan pendidikan karakter yang mengarah kepada sikap kejujuran melalui berbagai cara. Dan dari siswa masing-masing, tujuan utama pelajar adalah belajar, ilmu yang dipelajari nantinya juga akan menguntungkan pribadi masing-masing. Logikanya, jika pemerintah percaya para siswa memiliki sikap jujur, dengan satu paket soal saja ujian nasional dapat dilaksanakan, mengapa tidak?